Mohon tunggu...
Sandi Nurcahya
Sandi Nurcahya Mohon Tunggu... Mahasiswa STAI Bhakti Persada

Si ganteng kalem, Hesee elehh taraa menangg

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepuasan Peserta Didik Bukan Akhir, Tapi Awal: Membangun Loyalitas di Dunia Pendidikan Lewat CRM

16 September 2025   01:00 Diperbarui: 16 September 2025   00:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover artikel "Manajemen pelayanan publik dan pemasaran pendidikan: Sandi Nurcahya (2025)

Dalam dunia bisnis, kepuasan konsumen sering dianggap sebagai tujuan utama. Namun di bidang pendidikan, kepuasan siswa dan orang tua justru harus dilihat sebagai awal dari perjalanan panjang, bukan garis akhir.

Mengapa? Karena pendidikan bukan hanya soal memberi layanan sekali selesai, melainkan sebuah proses jangka panjang yang melibatkan kepercayaan, komitmen, dan hubungan emosional. Inilah mengapa pendekatan Customer Relationship Management (CRM) relevan diterapkan di sektor pendidikan.

Dari Kepuasan Menuju Kepercayaan dan Loyalitas

Banyak sekolah atau lembaga pendidikan fokus pada kepuasan siswa dan orang tua: fasilitas nyaman, guru berkualitas, metode pembelajaran inovatif. Namun jika tidak diikuti dengan strategi menjaga hubungan, kepuasan itu bisa cepat hilang.

Misalnya, siswa bisa saja puas dengan metode belajar, tetapi jika komunikasi sekolah dengan orang tua buruk, kepercayaan akan menurun. Maka, lembaga pendidikan perlu membangun loyalitas: hubungan jangka panjang yang membuat orang tua dan siswa tetap percaya, bahkan merekomendasikan lembaga tersebut ke orang lain.

Peran CRM dalam Pendidikan

CRM di dunia pendidikan tidak hanya berarti software, tetapi juga sistem manajemen hubungan yang berorientasi pada siswa dan orang tua. Beberapa manfaat CRM dalam pendidikan antara lain:

1. Manajemen Data Siswa dan Orang Tua

   Semua informasi riwayat akademik, preferensi belajar, hingga komunikasi dengan guru tersimpan rapi dan mudah diakses.

2. Komunikasi yang Lebih Personal

   Lembaga pendidikan bisa mengirimkan informasi, laporan perkembangan, atau undangan kegiatan yang relevan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

3. Pemantauan Kepuasan Secara Berkala

   Dengan CRM, sekolah bisa mengadakan survey kepuasan dan menindaklanjuti keluhan sebelum berkembang menjadi masalah besar.

4. Membangun Komunitas Pendidikan

   Loyalitas terbentuk ketika orang tua dan siswa merasa menjadi bagian dari sebuah komunitas, bukan sekadar pengguna layanan pendidikan.

Strategi Membangun Loyalitas di Dunia Pendidikan

Personalisasi Pembelajaran

  Guru dapat menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar siswa, sehingga pengalaman belajar lebih bermakna.

Kolaborasi dengan Orang Tua

  Melibatkan orang tua secara aktif dalam perkembangan anak menciptakan rasa percaya dan keterikatan yang kuat.

Layanan Purna Belajar

  Misalnya, alumni tetap dijaga hubungannya dengan lembaga untuk berbagi pengalaman atau membuka peluang kerja sama.

Mengapa Loyalitas Penting dalam Pendidikan?

Orang tua yang loyal akan merekomendasikan sekolah kepada teman atau kerabat.

Siswa yang loyal cenderung bertahan hingga jenjang berikutnya dalam lembaga yang sama.

Alumni yang loyal bisa menjadi duta dan aset jangka panjang bagi reputasi lembaga.

Kepuasan siswa dan orang tua memang penting, tetapi itu baru langkah pertama. Dengan CRM, lembaga pendidikan dapat membangun kepercayaan dan loyalitas jangka panjang, sehingga peserta didik bukan hanya puas, tetapi juga bangga menjadi bagian dari lembaga tersebut.

Pada akhirnya, pendidikan yang sukses bukan hanya yang menghasilkan siswa berprestasi, tetapi juga yang mampu menciptakan hubungan berkelanjutan antara sekolah, siswa, orang tua, dan alumni.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun