Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Percayalah, Allah Tak Akan Pernah Mengecewakan Orang yang Ikhlas

23 Juni 2023   14:27 Diperbarui: 4 Januari 2024   17:57 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Sandy Novan Wijaya

Oleh Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag, Ngaji Filsafat 378

Rute Ideal Perjalanan Jiwa Menuju Ikhlas Lillahi Ta'ala

Sebagaimana diketahui bersama bahwa memiliki perasaan ikhlas terhadap sesuatu yang membuat hati kita sakit itu amat sulit. Berbanding terbalik dengan hanya mengatakannya. Berbeda bila kita mendapat nikmat dan karunia dari Allah, kita sudah pasti dengan senang hati menerima pemberian Allah ini. 

Namun, di balik semua rasa sakit yang sedang maupun yang pernah kita alami, tanpa sedikitpun keraguan Allah telah menjamin balasan setimpal dengan kadar perasaan kecewa yang kita alami tersebut.

Dalam mencapai perasaan ikhlas yang hakiki, Dr. Fahruddin Faiz membagi level keikhlasan seseorang ke dalam empat tingkatan, di antaranya adalah bersihnya diri dari dosa dan kemaksiatan yang tidak disengaja, bersihnya dari keterikatan duniawi, bersihnya diri dari sikap egoisme, dan bersihnya diri dari apa pun selain Allah saja. Lantas apa saja 4 level keikhlasan yang perlu kita lewati? Berikut adalah masing-masing level keikhlasan seseorang dan penjelasannya:

Level Pertama: Bersihnya diri dari dosa dan kemaksiatan yang tidak disengaja

Sejatinya manusia memang tidak luput dari dosa atau melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja. Misalnya, suatu ketika pada saat kita tengah asyik berselancar di internet, secara tidak sengaja kita disuguhi atau melihat tayangan berupa gambar-gambar maupun video-video tidak senonoh. Maka, dalam konteks ini Allah Ta'ala melalui Rasullah masih memaklumi tindakan dosa yang dikatakan manusiawi tapi tidak dilakukan secara sengaja.

Paling tidak, untuk bisa melewati level pertama menuju keikhlasan yang hakiki, kita perlu berusaha semampu yang kita bisa dalam menjauhi perkara yang membuat Allah Ta'ala murka karena kuasanya manusia itu sejatinya memang terbatas dalam hal upanya untuk sama sekali terhindar dari dosa. Insya Allah, bila kita meniatkannya bersungguh-sungguh, Allah rida dan berkenan sehingga nantinya Dia akan menolong kita untuk mampu naik "kelas" dengan cepat.

Maka dari itu, sudah menjadi tugas kita untuk nawaitui (niatkan) saja dan melakukan ikhtiar semampunya, karena bila kita memang sungguh-sungguh dan Allan rida, Dia akan hadir membantu kita menaikkan level (maqam) kita,

serta memberikan ahwal yang cocok untuk kita.

Level kedua: Bersih dari keterikatan duniawi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun