Mohon tunggu...
Sandi sastra
Sandi sastra Mohon Tunggu... Lainnya - Pemulung kata yang tercampak

Bebas rasa bebas bersuara Bebas kata bebas berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keterlaluan Berhalu, Kawanku!

10 Juli 2020   14:34 Diperbarui: 10 Juli 2020   14:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kuingin kirim surat terbuka kepada kawan 

yang lagi halu menjadi wakil tuhan

tentang kebaikan dan kemurkaan

tentang kezaliman dan kecurangan

hanya ada jalan rintis menuju rumah kebudian

dimimbar semua mata mengelabu kemurkaan

dibalik sana semua telinga mencereng kegaduhan

keterlalua berhalu, sampai semua gelisah

tak hendak kukirimkan lagi surat ini

cukup suaraku lebih diam dari merasuki kebaikan dan kedamaian

kubalik langkah mengejar bayangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun