Mohon tunggu...
Sandi Saputra
Sandi Saputra Mohon Tunggu... Konsultan - Tenang saja, aku hanya belajar.

Mahasiswa S2 yang sedang menjalani mimpinya di Kutub Utara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolong Terimalah Rindu Ini

7 Juli 2019   15:06 Diperbarui: 7 Juli 2019   15:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini tidak beda seperti hari-hari sebelumnya di Arkhangelsk, salah satu kota paling Utara di Russia yang masuk lingkar Arktik, ya aku berada di bagian Utara bumi, Kutub Utara. Kota ini kecil, dingin dan indah. Aku sudah hampir setahun tinggal di sini. Aku rindu Indonesia, aku rindu kamu.

Aku bahkan masih merawat dengan apik setiap barang dari dia, botol warna pink, pulpen warna ungu dan ribuan keping kenangan yang disusun selama 5 tahun di Jakarta. Hubungan jarak jauh memang tidak selalu berkahir pahit, ada juga yang sukses. Aku pernah membaca di salah satu blog bahkan ada yang LDR sampai empat tahun dan berkahir dengan menikah. Ada juga kisah romatis Savannah dan John yang bertemu ketika Savannah liburan musim panas dan tasnya terjatuh di di pantai. Mereka jatuh cinta, namun John sebagai tentara mengharuskanya pergi yang bahkan Savannah pun tidak tau di mana, namun indahnya mereka bisa bercerita satu sama lain melalui surat tanpa alamat. Mereka putus, ketika Savannah enikah untuk menjaga anak downsyndrom dari seorang temannya, namun hatinya tetap untuk John. Diakhri cerita, Taylor Swift berdengung menemani mereka berdua di sebuah rumah kecil pingir pantai. Mereka adalah fiksi indah hubungan Jarak jauh, meski sempat hilang. Namun aku? Semua tidak seperti itu. Keputusan sepihak tanpa kesepakatan dan negoisasi. Semua berakhir hanya lewat pesan pendek di Aplikasi WhatsApp.

Aku mencintai Arkhangelsk sepenuh hati. Kota ini mengajarkan aku untuk merindukan tanpa berkata, merindu tanpa menyapa, merindu tanpa suara, merindu tanpa balasan. Dia sekarang sudah pindah ke Surabaya, memulai kehidupan baru dengan posisi kerjaan dan gaji yang cukup besar hampir dua dijit dan tahun depan berencana melanjutan pendidikan S2 di salah satu kota di Asia Tenggara seperti aku S2 di kota ini. Rasa rindu ini sulit untuk diceritakan, namun aku juga bingung harus seperti apa aku mengekpresikannya, hanya blog ini dan blog di WordPress saja yang bisa aku lakukan.

Berkali-kali aku membuka twitternya, satu-satunya media sosial yang menjadi harapanku untuk tahu kehidupannya. Jika ditanya apakah aku belum move on? Mungkin jawabannya, ya. Namun apakah aku rela jika dia bersama orang lain? Jawabannya, iya. Mengapa? AKu tidak mau egois, sebesar apapun rasa rindu ini, rasa ingin memiliki tapi aku harus realistis bahwa aku dipisahkan ribuan miles dan tidak dapat melakukan apa apa, dia butuh seseorang yang benar benar ada bukan hanya ada di layar kaca.

Aku hanya ingin rindu. Aku hanya ingin tau kabar dia, apapun tentang hari-hari dia, itu saja. Aku rindu semua tentangnya, aku tidak masalah dia sudah menjalin hubungan dengan orang lain atau seperti apa. Karena semua tentang dia adalah kumpulan memori yang ku rawat dengan baik di ujung Utara ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun