Mohon tunggu...
Sanaha Purba
Sanaha Purba Mohon Tunggu... Penulis

Selamat datang di kolom Yohanes Sanaha Purba, ruang inspirasi bagi para pencari ilmu dan pemikir kritis. Saya adalah seorang penulis, pendidik, dan pencinta filsafat yang berkomitmen menghadirkan wawasan bernas dalam dunia filsafat, bahasa, dan edukasi. Kunjungi juga youtube saya, https://www.youtube.com/@Sanahapurba Untuk ngobrol serius, silahkan email saya di sanaha.purba@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tertulianus | Iman, Logika & Lahirnya Teologi Kristen

14 September 2025   19:00 Diperbarui: 6 September 2025   11:45 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski kerap memanfaatkan logika yang berasal dari filsafat Yunani untuk membela iman, Tertulian juga sangat kritis kepadanya. Ia menilai sebagian besar ajaran filsuf Yunani bertentangan dengan kebenaran ilahi. Namun, ia tetap menghargai beberapa prinsip moral, khususnya dari Stoikisme, yang menurutnya sejalan dengan ajaran Kristen.

Relevansi Pemikiran Tertulianus

Warisan Tertulian begitu kuat. Dia menegaskan bahwa iman harus dipertahankan dengan akal sehat, bukan dengan fanatisme buta. Dalam dunia modern yang dipenuhi dengan ideologi dan dogma fanatik, semangat Tertulian tentu saja tetap relevan. Ia mengingatkan bahwa keyakinan yang sejati tidak harus anti-rasio, justru bisa berdiri tegak karena argumentasi yang jernih.

Kesimpulan

Tertulianus bukan hanya pengacara yang pandai berdebat, tetapi juga seorang pemikir yang meletakkan fondasi teologi Kristen. Dari dialah kita belajar bahwa iman yang kokoh tidak menolak logika, melainkan memanfaatkannya untuk mencari kebenaran yang lebih dalam.

Daftar Pustaka

Evans, E. (1948). Tertullian's Treatise against Praxeas. London: SPCK.

Osborn, E. (1997). Tertullian, First Theologian of the West. Cambridge: Cambridge University Press.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun