Aksi unjuk rasa besar-besaran yang direncanakan di Gedung DPR RI pada 17 September 2025, meskipun dilandasi niat memperjuangkan hak, berpotensi menimbulkan disrupsi yang luas bagi masyarakat dan tidak selalu menjadi solusi yang paling efektif. Suara para driver ojol dan kurir online yang menuntut keadilan dan perbaikan regulasi adalah suara yang penting dan harus didengarkan. Namun, dalam negara hukum yang demokratis, terdapat kanal-kanal komunikasi yang lebih konstruktif dan berkelanjutan untuk menyampaikan aspirasi tanpa harus melalui aksi massa yang berisiko.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Komisi V DPR RI, telah membuka ruang dialog melalui Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU). Forum inilah yang seharusnya dimanfaatkan secara optimal untuk menyampaikan tuntutan secara langsung, terstruktur, dan tercatat dengan baik. Kehadiran dalam RDPU memiliki kekuatan hukum dan politis yang lebih besar dibandingkan teriakan di jalanan, karena terjadi dalam ruang formal dimana keputusan dapat dirumuskan.
Perjuangan melalui jalur hukum dan audiensi yang intensif dengan anggota dewan yang mewakili daerah pemilihan masing-masing dapat memberikan hasil yang lebih konkret dan permanen. Alih-alih mengerahkan massa, energi dapat dialihkan untuk menyiapkan dokumen posisi, data pendukung, dan argumentasi hukum yang solid untuk dibawa ke dalam RDPU. Pendekatan seperti ini menunjukkan kematangan berorganisasi dan lebih sulit diabaikan oleh para pengambil kebijakan.
Masyarakat luas yang simpati terhadap perjuangan ojol dapat memberikan dukungan dengan cara yang lebih aman dan masif, yaitu melalui kampanye di media sosial dan petisi daring. Tekanan sosial yang terbentuk dari opini publik yang terinformasi dengan baik seringkali lebih powerful dalam mempengaruhi kebijakan. Cara ini juga melindungi para driver dari risiko keamanan dan kehilangan pendapatan harian yang sangat berharga.
Pada intinya, semangat untuk memperjuangkan kesejahteraan adalah hal yang mulia, tetapi harus diarahkan pada metode yang tepat sasaran dan minim risiko. Mari kita dukung perjuangan para driver ojol dan kurir online dengan mendorong mereka untuk mengoptimalkan jalur dialog formal, memperkuat advokasi melalui data, dan membangun dukungan publik secara digital. Kesejahteraan yang berkelanjutan lahir dari meja negosiasi yang produktif, bukan dari jalanan yang ricuh. Mari wujudkan perubahan dengan cara yang elegan, cerdas, dan damai.
#OjolSejahtera #DialogBukanDemo #TransportasiOnlineAdil #SuaraOjolDidengar #DamaiBerkemajuan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI