Mohon tunggu...
samuel purba
samuel purba Mohon Tunggu... Administrasi - PNS, pemerhati sosial

Penikmat alam bebas dan bebek bakar; suka memperhatikan dan sekali-sekali nyeletuk masalah pendidikan, budaya, dan kemasyarakatan; tidak suka kekerasan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengharapan yang Tidak Mengecewakan

18 Mei 2018   12:25 Diperbarui: 18 Mei 2018   12:41 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.fanpop.com

"Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir..." (Kitab Ibrani) 

Film Shawashank Redemption bagi saya merupakan salah satu film lawas yang banyak memberikan pelajaran menarik. Salah satunya tentang pengharapan. Kisah tentang para narapidana yang hidup bersama di dalam penjara selama puluhan tahun sehingga mereka hampir lupa tentang harapan untuk hidup normal sebagai masyarakat biasa.

Dalam cerita itu Andi Dufresne (Tim Robbins) seorang bankir terkenal dipenjara dengan tuduhan pembunuhan atas istrinya sendiri. Selama puluhan tahun dia bertahan dengan kejamnya  penjara yang dikuasai pejabat dan aparat korup. Berbagai tekanan fisik dan psikis harus dihadapinya, namun dia tetap bertahan. Dan berkat keahliannya di bidang keuangan dia akhirnya dipercaya menangani perpustakaan, asuransi pegawai penjara, dan laporan keuangan sipir/ bos penjara.

Namun keahliannya tersebut disadari tidak akan membuatnya bisa lagi keluar dari penjara. Dia akan tetap menjadi budak sipir tersebut selama keinginan sang sipir. Namun Andi tetap memelihara asa/ harapan dalam dirinya. Selama dua puluh tahun tersebut dia membuat terowongan rahasia di dinding kamarnya sampai menembus saluran pembuangan akhir.

Andi berteman akrab dengan Elis Red (Morgan Freeman). Mereka bersama teman-teman lainnya saling menguatkan agar sanggup bertahan. Sebagian dari mereka bahkan tidak mau bebas lagi karena tidak sanggup terhadap tekanan masyarakat luar terhadap para mantan napi. Bahkan ada mantan narapidana yang sudah dibebaskan, kemudian bunuh diri karena tidak tahan dengan stigma yang dilekatkan masyarakat padanya.

Suatu kali Andi dijebloskan ke penjara khusus yang gelap berukuran sangat kecil selama dua bulan akibat protesnya kepada sipir penjara. Setelah lewat masa hukuman khusus tersebut Andi (yang seharusnya menjadi gila) masih memberi harapan kepada temannya Red.  Kalimatnya yang sangat membekas bagi saya, "Hope is a good thing, maybe the best of things. And no good thing ever dies"

Singkatnya Andi berhasil lolos dari penjara tersebut. Dan Red pun dibebaskan setelah 40 tahun dipenjara. Mereka membangun harapan dengan tinggal bersama di sebuah pulau kecil di Teluk Meksiko yang bernama Zihuantanejo (Pulau Tanpa Memori).

***  

Kisah dalam film Shawshank Redemption tersebut adalah gambaran akan banyak hidup manusia. Manusia pada dasarnya selalu diperhadapkan dengan berbagai situasi yang di luar keinginannya. Kadang-kadang situasi tersebut begitu berat seakan-akan tidak bisa lagi ditanggung.

Namun yang selalu menjadi perbedaan adalah kualitas pengharapan masing-masing orang bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik. Bagi mereka yang menganggap sepi arti pentingnya sebuah pengharapan, maka kejadian buruk adalah malapetaka. Sebaliknya, bagi mereka yang memegang asa yang kuat, maka kejadian apa pun adalah bagian dari proses menuju sebuah keberhasilan.

Pengharapan memberikan daya tahan. Saat menapaki jalan panjang nan gelap pun diyakini bahwa di depan sana sebuah cahaya terang akan muncul. Oleh karena itu keterbatasan bukan sebuah alasan untuk menyerah, alih-alih menjadi pemicu untuk berbuat yang terbaik bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Ada banyak contoh hidup, mereka yang memiliki keterbatasan fisik, kurang beruntung dibandingkan kehidupan sebagian besar orang, namun ternyata mampu berbuat lebih bahkan memberi manfaat dan pengaruh positif bagi masyarakat.

Ada teman yang pernah berkata, "Jangan terlalu banyak berharap, nanti kecewa sendiri!". Bagi saya cara pandang teman saya terhadap pengharapan itu belum tepat. Pengharapan itu bukan bersifat pasif. Pengharapan bukan bergantung pada nasib baik atau pertolongan orang lain. Pengharapan itu adalah sikap aktif kita terhadap masa depan. Pengharapan adalah dari dalam diri kita sendiri.

Berdasarkan Kitab Suci saya memaknai bahwa pengharapan itu bukan produk awal. Dia lahir dari berbagai tekanan dan persoalan hidup. Jika kita tekun menanggungnya maka kita akan tahan uji. Jika kita sudah tahan uji maka pengharapan itu lahir. Dan pengharapan tidak pernah mengecewakan.  Oleh karena itu pengharapan itu sendiri adalah buah dari ketekunan dan kemudian menjadi tahan uji.

Sering saya temukan keluarga yang hidup dalam kesederhanaan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja mereka harus sangat berhemat. Namun sang ayah yang bekerja sebagai supir angkot tidak pernah mengeluh. Setiap hari dia bekerja sampai malam untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Selama puluhan tahun tetap bertahan, akhirnya anak-anaknya berhasil meraih sarjana dan bekerja dengan karir yang baik. Kehidupan mereka kemudian berubah drastis. Bahkan mereka menjadi saluran berkat Tuhan bagi keluarga lainnya. Pengharapan keluarga ini menghasilkan buah yang manis setelah menanti puluhan tahun.

Ketika saya mengambil kuliah S2 di ITB Bandung, saya harus meninggalkan istri dan anak-anak selama dua tahun di Sumatera. Selama itu saya merasa begitu berat dan tertekan, bahkan kesehatan saya juga terganggu. Hampir saya menyerah. Namun karena pengharapan, maka saya bertahan. Dan kemudian saya berhasil mendapat gelar master dengan predikat cumlaude.

Banyak teman dan senior saya yang bahkan lebih "parah". Mengambil gelar doktor di Eropa dan meninggalkan istri dan anak-anak selama empat tahun. Namun toh dia bertahan dan akhirnya mampu menjadi Ph.D dengan hasil yang membanggakan.  

Adik kelas saya menjadi yatim piatu ketika mereka (empat bersaudara) masih di bangku kuliah dan sekolah menengah. Saya menyaksikan kepedihan dan kesakitan yang mereka tanggung selama bertahun tahun. Hingga akhirnya mereka bisa selesaikan kuliah, mendapatkan pekerjaan yang baik, dan berumah tangga. Mereka tetap kompak dan penuh kebahagiaan. Semua karena pengharapan. Dan masih banyak sekali contoh lainnya.

***

Oleh karena itu pengharapan adalah bagian terpenting yang memotivasi diri untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pribadi. Dengan adanya pengharapan kita tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan "keberhasilan" orang lain. Kita tahu bahwa bagian kita sudah disediakan Tuhan, dan itu pasti yang terbaik.

Dengan demikian kita memacu diri untuk terus belajar, mengevaluasi diri, dan berkembang. Kita tahu bahwa kualitas pribadilah yang menentukan masa depan kita. Dan seiring berjalan waktu, pengharapan tersebut semakin dekat untuk menjadi buah yang manis. Buah-buah dari pengharapan itu akan menghasilkan pengharapan yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh sederhana, istri saya adalah orang yang tekun mendampingi anak-anaknya dalam pendidikan. Setiap hari dia memeriksa PR anak kami. Tidak hanya itu, dia juga memberikan tugas-tugas tambahan untuk memperkaya pemahaman anak kami di luar buku-buku pelajarannya.

Awalnya anak saya berontak karena merasa tertekan. Namun dengan kesabaran mamanya, pelan-pelan dia kemudian dapat memahami pelajarannya. Tidak hanya itu, dia juga menemukan pola belajar yang cocok dan nyaman baginya sendiri. Hasilnya kemudian bisa dilihat dari prestasi akademiknya yang semakin baik, bahkan menjadi yang terbaik di kelasnya.

Itulah buah dari pengharapan istri saya terhadap anak-anak kami.  Hal ini semakin meningkatkan pengharapan kami, bahwa mereka adalah anak-anak yang mampu berprestasi dan kelak akan menjadi anak-anak yang berguna bagi masyarakat, agama, dan negaranya.

Benar sekali kalimat dalam Film Shawshank Redemption di atas, "Hope is a good thing, maybe the best of things. And no good thing ever dies"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun