Mohon tunggu...
Ahmad SamsulMaarif
Ahmad SamsulMaarif Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanggung Jawab Orang Tua untuk Setiap Anak-anaknya

22 Oktober 2019   06:57 Diperbarui: 22 Oktober 2019   07:19 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maka dari itu dibutuhkan pemahaman akan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini diharapkan, kedepannya para orang tua dapat meminimalisir apa-apa yang dapat menghambat tumbuh kembang anak. Agar anak tersebut bisa menjadi anak yang sehat dan kuat.

Pembahasan

Arti pentingnya pendidikan dini pada anak telah menjadi perhatian pemerintah. Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia sekolah dasar, ternyata tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai usia taman kanak2 pun sebenarnya sudah terlambat. Menurut hasil penelitian di bidang neurologi seperti yang dilakukan oleh Dr. Benyamin S. Bloom, seorang ahli pendidikan dari universitas Chicago, Amerika Serikat, mengemukakan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50% (Cropley,1994). 

Artinya bila pada usia tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka segala tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental tidak akan berkembang secara optimal. Peran yang sangat strategis dalam optimalisasi pendidikan usia dini adalah peran orang tua. Pembiasaan yang disertai dengan teladan dan diperkuat dengan penanaman nilai-nilai yang mendasari secara bertahap akan membentuk budaya serta mengembangkan hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa

Dengan cara ini lingkungan keluarga dapat menjadi pola penting dalam pembudayaan karakter bangsa bagi anak dan generasi muda. Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga anak-anak menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). 

Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek "pengetahuan yang baik" (moral knowing), akan tetapi juga "merasakan dengan baik" (moral feeling), dan "perilaku yang baik" (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktekkan dan dilakukan. (Mendiknas, 2011). Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. Memperkuat dan membangun perilaku anak yang multikultur, meningkatkan peradaban siswa yang kompetitif dalam pergaulan di masyarakat.

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal . Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu, keturunan (herediter). Pertama, seks atau jenis kelamin. Seks membuktikan bahwa kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya, sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Oleh karena itu, orang tua harus bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan anak laki-lakinya atau anak perempuannya.

Kedua, Ras atau bangsa. Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa ini tampak juga bila kita bandingkan orang Eropa yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Asia. Lalu keluarga, dibuktikan dengan jarangnya dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.

Selanjutnya faktor lingkungan. Lingkungan dibagi menjadi 2, lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan luar, sebagai contoh, pertama, kebudayaan. Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak. Kedua, status sosial ekonomi keluarga.faktor ini juga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak . Akan tetapi sudah seharusnya setiap orang tua mengetahui kebutuhan setiap anak-anaknya tanpa harus orang tua itu berpendidikan atau tidak. Karena pada era ini adalah era dimana setiap orang dapat mencari informasi-informasi terkait tumbuh kembang anak. Maka dalam hal ini bukan menjadi alasan apakah orang tua tersebut berpendidikan ataupun tidak.

Ketiga, nutrisi untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang kuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini orang tua sangat terlibat dalam hal pemberian nutrisi pada setiap anaknya. Maka sebagai orang tua harus mengusahakan memberikan nutrisi yang baik untuk setiap anak-anaknya. Agar anak tersebut tumbuh menjadi anak yang sehat, dan tidak menjadi anak yang kekurangan gizi karena kurangnya nutrisi yang di berikan orang tuanya.

Keempat, penyimpangan dari keadaan normal. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Kelima, Olahraga. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot. Anak yang jarang olahraga fisiknya akan lemah dan menghambat tumbuh kembang jasmaninya. Dalam hal ini, orang tua bisa bersama-sama mengajak keluarga untuk ber olahraga bersama. Terutama mengajak anaknya yang sedang berada dalam masa pertumbuhan. Agar anak tersebut bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat serta tidak mudah terserang penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun