Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nah Loh, Adian tantang Fadli Zon Uji Nyali

9 November 2020   17:53 Diperbarui: 9 November 2020   18:08 6794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TIDAK ada makan siang gratis, itu istilah yang kerap kita dengar dalam kehidupan bersosial sekarang. Artinya, apapun yang kita atau pihak manapun lalukan selalu ada harga yang harus dibayar. Istilah kerennya mungkin take and give harus seimbang. 

Rupanya hal itu berlaku bagi para relawan Jokowi yang tergabung dalam Projo. Mereka yang merasa punya andil terpilihnya mantan Walikota Solo tersebut menjadi Presiden RI ujung-ujungnya meminta imbalan. 

Seperti ramai diberitakan media mainstream belum lama ini, Projo menuntut kursi jabatan yang ada di Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Gayung bersambut. Sepertinya tuntutan ini diamini Menteri BUMN, Erick Tohir. 

Orang nomor satu di kementerian perusahaan milik negara tersebut, kembali mengangkat beberapa relawan Jokowi menjadi komisaris BUMN. Diantaranya adalah Kristia Budiyarto alias Kang Dede. Namun, rupanya pengangkatan tersebut akhirnya menuai banyak polemik. 

Polemik itu terjadi karena muncul dugaan dari sejumlah kalangan bahwa Menteri BUMN sengaja bagi-bagi kue jabatan untuk orang-orang yang sebelumnya mendukung Jokowi memenangkan Pilpres. 

Sebagaimana diketahui, salah satu pihak yang sangat vokal adanya pengangkatan relawan Jokowi di jajaran direksi perusahaan pelat merah tersebut adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. 

Melalui cuitan di akun twitter milik pribadi, mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014 - 2019 tersebut menulis pernyataan menohok.  

"Ayo siapa lg yg belum dpt jatah komisaris BUMN?," tulis Fadli Zon

Mudah ditebak, maksud cuitan Fadli Zon ini tentu bukan karena setuju dengan cukup banyak relawan Jokowi yang diberi jabatan di Kementrian BUMN. Cuitan itu jelas merupakan bentuk kritik halus atau satire. Dalam istilah sunda, cuitan Fadli ini disebut nyungkun---mempersilahkan dengan maksud mengejek karena dianggap tamak. 

Kali ini sindiran Fadli Zon memang tak bisa dipersalahkan, sebab pemberian kue jabatan terhadap relawan Jokowi (Projo) memang pernah diberikan sebelumnya. Namun, sepertinya kue jabatan yang diberikan tersebut masih terasa kurang memuaskan, makanya Projo kembali menuntut. 

Mungkin, sepintas tuntutan Projo ini terasa wajar. Toh, mereka telah memberikan yang terbaik buat kesuksesan Jokowi. Akan tetapi, rasanya tuntutan dimaksud tidak mencerminkan prilaku relawan sejati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun