Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kisah Residivis Sehari Gasak Tiga Motor

4 Januari 2021   11:53 Diperbarui: 4 Januari 2021   12:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada Curanmor/ilustrasi: dokpri

Kejadian Curanmor umumnya terjadi karena faktor kesalahan pada manusia itu sendiri. Mengabaikan keamanan pada motor dan tidak peduli pada lingkungan sekitar.

Waspada curanmor jangan dianggap remeh. Musibah kehilangan motor sering menimpa siapa saja. Oleh karena itu waspada ini tentu berlaku bagi mereka yang mempunyai kendaraan bermotor.

Hal yang perlu untuk digaris bawahi untuk sebuah keamanan motor adalah Jangan pernah menyepelekan dan jangan pernah mengabaikan pesan tersebut dengan begitu saja. Ini penting untuk di implementasikan dalam kehidupan.

Maling motor tersebut juga telah memanfaatkan tekhnologi yang ada. Misalnya mendapatkan cara buka kunci motor dan lain sebagainya mereka dapatkan dengan mudah seiring dengan perkembangan tekhnologi sekarang.

Motor, sekalipun telah sefti dan telah dinyatakan aman namun belum tentu menjadi jaminan dari pencurian motor tersebut oleh para pelaku curanmor.

Sebagaimana pada artikel kemarin, saya ulas tentang 3 tips sederhana dari curanmor. Mengunci motor merupakan faktor penting untuk keselamatan motor tersebut dari pencurian yang kini masih mengincar secara masif di sekitar kita.

Sebagaimana seorang residivis yang mengatakan hilangnya motor merupakan faktor dari kesalahan manusia itu sendiri. Oleh karenanya waspada curanmor menjadi sangat penting dilakukan.

Saya punya seorang teman yang bekerja di sebuah bengkel motor. Kebetulan ia satu daerah dan satu kabupaten Brebes Jawa Tengah dengan saya.

Aris namanya, ketika saya tanya-tanya tentang motor agar bagaimana motor aman dari pencurian atau maling motor. 

Menurut Aris pria asal Brebes ini menjelaskan sedikit ilmunya kepada saya. Pengalaman Aris terkait keamanan motor begitu luas. Aris juga memberi tahu bagaimana sebuah motor mampu dijebol hanya dengan menggunakan kuci leter T yang biasa dilakukan para curanmor.

Sebuah motor belum tentu dikatakan aman apa bila pada motor tersebut belum terpasang alat keamanan yang bernama Alarm. Alarm motor ini lah sebagai scurity utama dari motor. Sekalipum kunci stang, kunci rem cakram dan kunci rahasia pada motor telah terpasang namun bisa dicuri.

Jaman sekarang curanmor bukan lagi dibobolnya ditempat lalu dinaikinya dan seterusnya dibawa kabur. Maling motor jaman sekarang langsung menggunakan mobil jenis pick up atau lainnya hal ini sebagaimana yang diceritakan oleh Aris.

"Jangan salah mas sam, maling sekarang langsung pakai mobil pick up dengan pura-pura sebagai dealer motor. Jumlahnya banyak ada sekitar enam orang dengan tugasnya masing-masing". Ujar aris pekerja bengkel motor ketika saya tanyai dijalan plumpang semper koja jakut dibengkelnya. Pada pagi tadi.

Waspada curanmor itu penting maka jika ingin aman pasanglah alat Alarm. Bisa dibeli ditoko-toko spart part motor atau bisa dicari yang tersedia ditoko online. 

"Mereka umumnya sindikat, jaringan dan penadah. Sehingga hal ini sudah menjadi pekerjaan mereka setiap harinya. Jika motor dikunci stang cara mereka untuk membukanya hanya dibenturkan ketembok sehingga stang kembali normal, baru kemudian dibuka kembali dengan menggunakan kunci leter T". Kata Ari menjelaskan pada saya.

Para sindikat ini tugasnya berbeda-beda. Ada yang menjadi pengawas, menjadi komando dengan kode, menjadi supir, dan pengangkut motor ke mobil pickup. 

Menurut aris dulu pernah punya teman yang kebetulan service motornya pada bengkel Aris. Namun setelah diketahui dia adalah seorang mantan residivis specialis maling motor yang sudah bolak-balik masuk tahanan dan DPO. Namun sekarang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Kisah residivis ini dalam aksinya paling sedikit satu hari mendapat tiga motor sekaligus. Mereka menggasaknya dengan menggunakan mobil pickup.

Komplotan curanmor yang diceritakan oleh Aris tentang residivis ini bukan hanya di Jakarta saja. Didaerah atau dikampung juga sama. Mereka bekerja secara terorganisir. Ada yang bekerja ada pula sebagai penadahnya. 

Langkah aman dari curanmor tidak ada lagi selain memasang Alarm yang dibelinya dengan harga 250 ribuan. Bisa dipasang dibengkel umum atau bengkel khusus motor tersebut.

"Lumayan jika dikumpulin sama penadah sehari tiga motor maka dalam sebulan dari enam orang tersebut dapat menjadi kaya mendadak" ujar Aris.

Para penadah juga tersebar di berbagai daerah bukan hanya di Jakarta saja. Mereka umumnya disamping bekerja sebagai penadah juga sebagai jaringan dari komplotan curanmor.

Motor apa bila sudah hilang maka jejaknya juga akan hilang. Seperti ciri-cirinya, bodynya dan surat-suratnya. Karena sudah berpindah tangan dan sulit untuk dilakukan pelacakan.

Kecuali pelaku dari seorang residivis yang sudah jadi langganan kepolisian. Maka residivis tersebut akan cepat tertangkap oleh pihak keamanan karena pihak polisi sudah mengantongi barang bukti beserta dengan surat dan data dirinya.

Semoga dengan adanya tiap musibah yang menimpa siapa saja dapat diambil hikmahnya. Jadi tetap Waspadalah..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun