Beliau juga menyatakan bahwa Bangsa Indonesia agar senantiasa merawat persaudaraan yang sudah seharusnya menjadi tugas bagi umat beragama.
Menjadi seorang Gus Dur memang penuh kontrovesi apa pun yang diucapkan tidak lepas dari kontroversional. Sebagaimana ucapan natal dan tahun baru bagi umat kristiani. Bahkan ia pernah mengatakan agar umat islam ikut merayakannya.
Sebagaimana dikutip dari harian kompas 28/12/1999 dalam sebuah artikel yang berjudul "Harlah Natal Dan Maulid" dan telah tayang disuara pembaharuan. Artikel tersebut langsung ditulis Gus Dur di Yerussalem pada 20 Desember 2003.
Dari kedua persamaan antara Natal Dan Maulid Gus Dur memberi penjelasan yang sangat spesifik untuk umat islam juga umat kristiani.
Hari natal, jelas Gus Dur. Memiliki makna khusus yang tidak bisa disamakan dengan yang lain. Beliau merujuk pada peristiwa teologis dalam iman kristen yang merujuk kelahiran anak manusia bernama Yesus untuk menebus dosa manusia. Jadi natal tidak semata-mata hari kelahiran fisik, namun juga merupakan peristiwa teologis karena makna teologis itulah natal berbeda dengan Maulid walau sama-sama merujuk kelahiran fisik, dalam hal ini kelahiran Yesus dan Nabi Muhammad Saw.
Adapun jika seorang muslim ikut merayakan natal maka hal itu untuk menghormati kelahiran seorang utusan Allah dan hal ini juga diakui didalam Alquran yang mana sosok Yesus dipercaya sebagai isa Almasih.
Pada akhirnya saya memohon Ampun kepada Allah swt serta berdoa untuk semuanya semoga tahun baru 2021 ini penuh dengan keberkahan, rejeki dan semoga semuanya diberikan kesuksesan.
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.