Terowongan Silaturahim bukan sekadar penghubung, tapi simbol nyata toleransi dan warisan lintas pemimpin dalam merawat kerukunan antariman.
Premanisme masih menggila. Nilai-nilai luhur yang diwariskan Gus Dur diharapkan dapat menjadi terobosan memberangusnya, kita simak ulasannya..
Noer bin Matt tentang "Syiir Tanpo Wathon" : Sebuah Ekspresi Cinta dan Makna Mendalam Serta Sejarah
Buka bersama Ibu Sinta Nuriyah di SMP-SMA Dapena Surabaya pada 16 Maret 2025 mempererat kerukunan antarumat beragama dan menekankan pentingnya toleran
Mulai dari Resolusi Jihad hingga Pesantren Tebuireng, K. H. Hasyim Asy’ari menyalakan obor perjuangan melawan penjajahan demi kemerdekaan NKRI!
Papua sebelumnya dikenal dengan nama Irian Jaya sejak 1973, nama yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia. Namun, nama ini tidak sepenuhnya mengga
Hari libur Imlek yang kita rasakan saat ini memiliki sejarah panjang dalam penetapannya karena pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, perayaan Imle
Merayakan Imlek secara terbuka bukan hanya soal merayakan budaya Tionghoa, tetapi juga tentang merayakan semangat persatuan dan keadilan.
Hari Kesadaran Nasional adalah momen penting bagi ASN untuk merenungkan peran mereka dalam pembangunan bangsa.
Radikalisme agama selalu menjadi tantangan di negeri ini. Menjadikan Pancasila sebagai agama publikk dianggap sebagai solusi
Dalam dunia yang semakin terpolarisasi dan penuh dengan ketegangan ideologis, sosok KH. Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur, tetap men
LSM PENJARA 1: Reformasi Polri Butuh Kritik Seimbang Bukan Serangan Sepihak
Masyarakat Indonesia memiliki banyak ragam budaya, suku, etnis, agama, dan ideologi. Oleh karena itu, keragaman agama, etnis, ideologi, dan budaya mem
Buku biografi Gus Dur, The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid yang ditulis oleh Greg Barton merupakan salah satu karya yang mendalam dan kompre
Gus adalah dianggap mempunyai ilmu agama yang mendalam tentang Islam, bisa disebut juga anak Kyai. Saat ini citra Gus menurun karena kejadian ini
Gus Dur adalah sosok yang selalu mengajarkan kita untuk bermimpi besar, tapi tetap realistis.
Kata "Gus" berasal dari kata "Bagus," yang berarti tampan atau baik dalam budaya Jawa.
Filosofi Gus Dur tentang sepakbola sebenarnya adalah filosofi tentang kehidupan: inklusif, adil, dan penuh semangat kebersamaan.
Gus Dur telah memberi contoh bahwa membaca dan menulis bukan hanya soal intelektualitas, tetapi juga soal keberanian, kebijaksanaan, dan kemanusiaan.
Perbedaan adalah keniscayaan dan rahmat, Tuhan sudah berfirman untuk saling mengenal