Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Menjadi Guru Ngaji Saat Pandemi?

25 November 2020   07:26 Diperbarui: 25 November 2020   07:27 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernah menjadi guru ngaji sebelem pandemi/samhudibae

Guru itu adalah kemuliaan gelar untuk seorang pengajar, seseorang yang dapat memberikan penerangan kehidupan. Jadi siapa bilang profesi guru ngaji momok yang menakutkan. 

Sosok intektual yang tangguh yang berakhlah serta bermoral dengan adab yang tinggi semua ada pada guru. Disamping itu mempunyai jiwa yang ikhlas didalam sebuah pengabdian.

Inilah sang guru yang mampu menjadi penerang dalam kegelapan didalam masyarakat yang sesungguhnya. Sebab guru adalah sang penentu bagi bangsa.

Penentu dari segala yang ada juga sebagai tombak sejarah untuk kemenangan dan pengendali penuh pada tinta emas yang ditorehkan untuk suatu peradaban ilmu.

Hari guru 2020 dimana dunia informasi serta teknologi semakin berkembang pesat dari waktu kewaktu hal ini jelas semakin membuat kita lebih mudah untuk mengenal pendidikan.

Misalnya ingin mencari buku sebagai referensi bacaan, dapat diperoleh dimana saja. Apa lagi sekarang jamannya online semua menggunakan online. Hanya dengan membuka hape dan mencari buku maka bukua akan dikirim via JNE.

Hari guru 2020 harapan saya agar seorang guru ngaji perlu diperhatikan. Termasuk dalam hal ekonomi, apa lagi sekarang ini pandemi tiada kunjung henti. Jelas nasib seperti ini mereka para guru ngaji nasibnya memprihatinkan.

Para guru ngaji sudah banyak dedikasinya untuk masyarakat dari seringnya diundang warga guna suatu acara selametan misalnya, maulid, tahlil, mengisi pengajian dirumahnya, memberi pelajaran pada anak didiknya dan masih banyak lagi. Namun cuma sekedar itu tidak ada gaji tetap darinya.

Bahkan disaat Pandemi seperti ini penghasilan tidak ada sebab diliburkan akubat covid-19 demi keselamatan bersama hingga demi hidupnya yang menggantungkan dari hutang tetangga.

Hari guru 2020 bagi mereka para guru ngaji tidak mengharap banyak dari pemerintah termasuk gaji yang memang belum ada khususnya bagi para pengurus masjid.

Wabah covid-19 telah meluluh lantakan sendi-sendi kehidupan. Perekonomian masyarakat menjadi turun drastis sejak diterapkannya pysical distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun