Mohon tunggu...
salwa sahira
salwa sahira Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya sedang belajar di Universitas Airlangga dalam Fakultas Kesehatan Masyarakat program studi kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perjalanan Perkembangan Kesehatan Masyarakat Di Dunia dan Indonesia

25 Agustus 2025   21:01 Diperbarui: 26 Agustus 2025   19:38 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dunia kesehatan tidak bisa dilepaskan dari dua tokoh mitologi Yunani, yaitu Asclepius dan Higeia. Asclepius atau dewa pengobatan merupakan seseorang yang pertama kali dapat menyembuhkan dan mengobati penyakit, bahkan beliau dapat melakukan bedah dengan prosedur tertentu. Nah dari Asclepius lah tercipta perkembangan ilmu kedokteran yang bersifat kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif. Sedangkan Higeia yang merupakan asisten sekaligus istri Asclepius, juga melakukan berbagai upaya kesehatan dengan cara yang berbeda dengan Asclepius. Dari Higeia ini tercipta ilmu kesehatan masyarakat yang bersifat preventive (pencegahan) dan promotive.

Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dimulai pada zaman masyarakat kuno sebelum 500 SM. Yakni ditemukan kegiatan komunitas kesehatan yang dibuktikan adanya sistem drainase di reruntuhan Kerajaan Mesir Kuno sekitar 2700-2000 sebelum masehi. Selanjutnya pada abad ke 7 India terjadi penyebaran penyakit kolera yang kemudian sampai ke Eropa melalui para imigran. Untuk upaya yang dilaksanakan yakni hygiene dan sanitasi, pembuangan sampah, bahakan ventilasi rumah sudah menjadi bagian hidup masyarakat waktu itu. Setelah ilmu pengetahuan termasuk ilmu kesehatan berkembang pada akhir abad ke-18, penyakit yang sebelumnya dianggap sebagai fenomena biologis menjadi fenomena sosial yang dipandang kompleks dan yang awalnya pendekatan terhadap masalah kesehatan lewat satu sisi sektor saja kemudian bergeser ke pendekatan multisektor atau memperhatiakan banyak sektor. Sedangkan untuk perkembangan sejarah kesehtan masyarakat di Indonesia itu sendiri dimulai pada masa sebelum kemerdekaan tepatnya pada tahun 1558, yakni ditemukannya kasus cacar di Ternate Maluku Utara dan pihak pemerintah Belanda lah yang melakukan usaha pemberantasan wabah tersebut. Selain itu, ada juga pelatihan dukun bayi yang dilakukan karna banyaknya angka kematian bayi di tahun 1807, berdirinya pusat laboratorium kedokteran di Bandung pada tahun 1888, masuknya wabah pes di Jawa yang kemudian berdiri Dienst der Pesbestrijding atau Dinas Pemberantas Pes pada akhir tahun 1910, didirikannya STOVIA atau sekolah untuk pendidikan pribumi yang menjadi cikal bakal sekolah kedokteran pertama di Indonesia pada tahun 1927, dan pada tahun 1941 mulai adanya kegiatan vaksinasi massal untuk pemberantasan penyakit kolera dan cacar pada tahun 1941.

Setelah kemerdekaan Indonesia diikrarkan, perkembangan kesehatan masyarakat tetap berlanjut dan pestinya dengan tantangan baru. Pada tahun 1951 Dr. Y. Leimana dan dr Patah mengenalkan konsep Bandung atau Bandung Plan, yang berisi bahwa dalam layanan kesehatan masyarakat aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan, dan oleh konsep inilah mulai terciptanya ide pengembangan pelayanan kesehatan dengan dibangunnnya Puskesmas disetiap desa. Selanjutnya pada tahun 1979, sistem puskesmas dibuat menjadi dua, yaitu tipe A dan tipe B. Tipe A merupakan Puskesmas yang dikepalai oleh dokter, sedangkan tipe B Adalah Puskesmas yang dikepalai paramedik. Pada awal tahun 1990-an Puskesmas menjadi satuan organisasi kesehatan yang menjadi pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang memberdayakan keikutsertaaan masyarakat. Dan yang akhir-akhir ini menjadi isu hangat dunia kesehtan yaitu kasus Covid-19 yang secara resmi diumumkan kasus pertamanya oleh presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020, dan menurut data dari Kementrian Kesehatan RI kasus ini sudah menjangkit sekitar 6.812.127 kasus per Senin, 15 Januari 2024.

Setelah menganalisis dari semua rangkaian perkembangan kesehatan masyarakat baik di dunia ataupun di Indonesia sendiri, manurut saya dapat simpulkan bahwa perkembangan semua itu tidak lepas dari peran pemerintah sebagai pihak yang mengatur keteraturan dan yang terpenting peran masyarakat sebagai agen dari perubahan itu sendiri. Selain itu diperlukan juga peran tenaga kesehatan masyarakat untuk menjaga kelayakan kesehatan masyarakat sekitar. Karena menjaga dan mencegah gangguan kesehatan adalah tanggungjawab kita semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun