Mohon tunggu...
Salwa Ramadhani
Salwa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225010105 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

17 Oktober 2025   04:16 Diperbarui: 17 Oktober 2025   09:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif  Tentang Kehidupan (page 1)_Sumber: Modul Prof. Apollo

1. Fortuna (Nasib / Hal-hal yang Tidak Dapat Kita Kendalikan) 

Fortuna meliputi semua hal yang datang dari luar diri kita, seperti cuaca, penyakit, kematian, keberuntungan, opini orang lain, kritik, kedudukan sosial, atau keputusan atasan. Fortuna bersifat tidak pasti dan tidak dapat dikendalikan. Ciri-ciri Fortuna adalah tidak pasti dan selalu berubah, tidak dapat dikendalikan oleh kita, jika kita melawan atau menolak kenyataannya, kita hanya akan menambah penderitaan. Sikap stoikm di mengajarkan kita untuk menerima hal-hal ini dengan tenang, karena menentangnya hanya akan membuahkan penderitaan dan frustrasi. Menerima bukan berarti menyerah, tapi mengakui bahwa tidak semua hal dapat kita atur. 

2. Virtue (Kebajikan / Hal-hal yang Dapat Kita Kendalikan)

Virtue adalah segala sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri dan sepenuhnya berada dalam kendali kita. Contohnya pikiran, sikap, pilihan moral, reaksi, kejujuran, dan tindakan. Virtue sifatnya adalah inti kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati datang dari menjadi orang baik, bukan dari mendapat keberuntungan. 

Metode Askesis adalah latihan untuk membangun kesadaran dan pengendalian diri. Dengan memisahkan antara Fortuna (nasib) dan Virtue (kebajikan), kita belajar untuk tidak bergantung pada hal-hal luar untuk merasa bahagia, fokus pada nilai-nilai moral dan tindakan baik yang bisa kita pilih setiap hari, dan menemukan ketenangan batin di tengah ketidakpastian hidup.

Marcus Aurelius menutup ajarannya dengan pesan sederhana namun kuat:

"Waste no more time arguing what a good man should be. Be one."
(Jangan buang waktu berdebat tentang seperti apa orang baik itu. Jadilah orang baik.

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif  Tentang Kehidupan (page 9)_Sumber: Modul Prof. Apollo
Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif  Tentang Kehidupan (page 9)_Sumber: Modul Prof. Apollo

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif  Tentang Kehidupan (page 10)_Sumber: Modul Prof. Apollo
Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif  Tentang Kehidupan (page 10)_Sumber: Modul Prof. Apollo

Kemampuan Membedakan antara Emosi dan Sensasi

Para filsuf Stoa seperti Marcus Aurelius dan Epictetus mengajarkan bahwa untuk hidup tenang, kita harus tahu persis dari mana rasa tidak nyaman itu datang. Mereka membedakan dua hal yang sering kita campur adukkan menjadi sensasi dan emosi. Pemahaman ini penting agar kita dapat mengendalikan diri dan tidak menjadi budak emosi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun