Empat hari sebelum Lebaran, Di Pasar pagi itu penuh sesak dengan orang-orang yang juga berburu bahan untuk masakan Lebaran. Saya diajak ke pasar terdekat untuk mencari daging sapi. ibu sudah sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk rendang.Â
Malam takbiran tiba, dan dapur berubah menjadi medan perang kecil. Ibu mulai memotong daging sapi dengan hati-hati sambil meracik bumbu-bumbu rahasia bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, lengkuas, jahe, serai, dan daun jeruk purut. Semua ditumbuk hingga halus dengan cobek batu kesayangannya. Setelah itu, santan  ditambahkan ke dalam wajan besar berisi daging dan bumbu, ibu mulai memasak rendangnya dengan penuh kesabaran. Rendang harus dimasak perlahan hingga kuahnya menyusut dan bumbunya meresap sempurna ke dalam daging. Proses ini memakan waktu berjam-jam, tetapi hasilnya selalu enak.
Pagi Lebaran tiba, di tempat makan penuh dengan hidangan khas lebaran salah satunya rendang kebanggaan ibu. Kami semua mencoba rendang tersebut yaitu rendang ibu dengan rasa gurih pedas yang kaya rempah, bagi saya sendiri rendang buatan ibu tetap juara di hati bukan hanya karena rasanya yang luar biasa tetapi juga karena perjuangan dan kebersamaan yang tercipta selama proses memasaknya.
Lebaran tahun ini mungkin sama seperti tahun-tahun sebelumnya penuh dengan kebersamaan dan kegembiraan.
Selamat Lebaran
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI