Mohon tunggu...
salsabila khalishatun
salsabila khalishatun Mohon Tunggu... mahasiswa UIN 24107030062

panggil aja caca🥰

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sakit di Perantauan : Ketika Rindu Rumah Bertambah dengan Deman

1 Juni 2025   16:21 Diperbarui: 1 Juni 2025   16:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran Orang Sakit  (Sumber: Suara.com)

Merantau demi pendidikan adalah langkah besar yang sering kali dipenuhi semangat dan harapan, Ttapi di balik itu semua ada hal-hal yang tak pernah diajarkan di bangku sekolah yaitu seperti menghadapi sakit sendirian di kamar kos. Bagi mahasiswa rantau, sakit bukan cuma soal demam atau batuk, tapi juga tentang kesepian, kerinduan akan rumah, dan harapan ada yang merawat, yang sayangnya tak selalu ada. Ketika tubuh lemah dan tidak ada orang tua yang bisa kita andalkan, saat itulah kita benar-benar merasa sendiri.

Bayangkan sedang terbaring dengan suhu tubuh naik, kepala pusing, dan perut mual dan tidak ada yang membuatkan teh hangat, tidak ada yang bertanya "Mau makan apa?" atau sekadar mengingatkan minum obat. Kita harus mengurus semuanya sendiri dari membeli obat, masak (atau setidaknya pesan makanan), bahkan harus tetap kuliah kalau absen terlalu banyak.

Sayapun pernah mengalaminya sendiri. Suatu malam, saat sedang musim hujan, saya merasa tubuh mulai menggigil dan di pagi harinya, demam tinggi datang disertai batuk, huh rasanya benar-benar tidak nyaman. Saat itu, saya hanya bisa terbaring, sesekali membuka HP berharap ada teman yang bisa dimintai tolong, tapi tak semua orang bisa langsung datang saat itulah momen pertama kali saya merasa "Oh, begini rasanya sakit di perantauan"

Banyak mahasiswa rantau yang akhirnya menyadari pentingnya menjaga kesehatan bukan cuma demi kuliah, tapi juga demi bertahan hidup karena saat sakit, kamu sendirian dan itu gak enak banget.

Gaya hidup mahasiswa seringkali tidak sehat mereka sering makan sembarangan bahkan seringkali tidak makan, tidur larut malam, aktivitas padat, dan tekanan tugas yang bertubi-tubi. Tak jarang pula kita mengabaikan tanda-tanda awal tubuh kelelahan dan pada khirnya, saat sistem imun mulai melemah, penyakit pun datang tanpa bisa ditolak.

Perubahan lingkungan juga salah satu pengaruhnya, berpindah ke kota baru dengan cuaca, makanan, dan ritme kehidupan yang berbeda bisa membuat tubuh perlu waktu beradaptasi kalau kita tidak peka dengan perubahan ini, maka risiko jatuh sakit semakin tinggi. Agar kita gak perlu mengalami "drama" sakit sendirian, ada baiknya mulai menjaga kesehatan dari sekarang. Nah, berikut beberapa tips sederhana tapi penting untuk menjaga kesehatan kamu agar tidak sakit diperantauan:

1. Kenali Batas Tubuhmu

Kadang kita memaksa diri terlalu keras seperti begadang nugas, nongkrong tiap malam, makan tidak teratur. Padahal tubuh punya batasan, maka dengarkan tubuhmu kalo sudah merasa capek maka istirahatlah.

2. Istirahat yang Cukup

Jangan sepelekan tidur, karena mahasiswa butuh tidur minimal 6-8 jam per malam. Tidur yang cukup bisa meningkatkan imun dan mempercepat pemulihan saat tubuh mulai terasa lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun