Mohon tunggu...
Nada Salsabila Darin Rismaya
Nada Salsabila Darin Rismaya Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (22107030044)

22107030044

Selanjutnya

Tutup

Music

FOMO: Mengatasi Kegelisahan Nonton Konser Hanya Karena Takut Ketinggalan

19 Mei 2023   07:15 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:46 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/6AN15pt


Di era digital yang semakin berkembang ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Salah satu tren yang kian populer adalah menonton konser musik. Tidak jarang, banyak orang yang merasa tergoda untuk nonton konser hanya karena FOMO (Fear of Missing Out) atau takut ketinggalan. Namun, sebelum Anda mengambil keputusan itu, penting untuk mengenali kegelisahan FOMO dan memahami cara mengatasinya.

FOMO, yang pada dasarnya adalah perasaan cemas dan tidak nyaman karena merasa bahwa kita sedang melewatkan sesuatu yang menyenangkan atau penting, seringkali mendorong kita untuk mengambil keputusan impulsif. Misalnya, melihat postingan teman yang sedang menikmati konser favorit mereka bisa membuat kita iri dan tergoda untuk ikut serta, meskipun sebenarnya kita tidak terlalu meminati band atau penyanyi tersebut.

Tentu saja, ada kepuasan tersendiri dalam menghadiri konser langsung dan merasakan kegembiraan bersama dengan penggemar lainnya. Namun, penting untuk mengevaluasi alasan mengapa kita ingin pergi ke konser tersebut. Apakah itu karena benar-benar mengapresiasi musik dan ingin mendukung artis, ataukah hanya karena desakan FOMO? Mencari tahu dan berfikir motivasi yang sebenarnya dapat membantu kita mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan meminimalkan efek negatif dari FOMO.

Salah satu cara untuk mengatasi FOMO adalah dengan mengingatkan diri sendiri bahwa media sosial seringkali menampilkan gambaran yang tidak sepenuhnya akurat tentang kehidupan orang lain. Postingan yang kita lihat mungkin hanya menampilkan momen-momen terbaik, sementara realitasnya bisa jauh berbeda. Penting untuk tidak membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain dan memahami bahwa setiap orang memiliki preferensi, minat, dan kesempatan yang berbeda-beda.

Selain itu, penting juga untuk mengingatkan diri sendiri bahwa konser hanyalah salah satu bentuk hiburan. Meskipun bisa menjadi pengalaman yang mengasyikkan, itu bukanlah satu-satunya cara untuk menikmati musik. Ada banyak alternatif lain, seperti mendengarkan album atau lagu-lagu favorit di rumah, mengikuti penampilan mereka melalui siaran langsung, atau bahkan menghadiri konser lain di waktu dan tempat yang lebih sesuai dengan minat dan kemampuan kita.

Sebagai penggemar musik, tentu saja tidak ada yang salah dengan menghadiri konser dan mendukung artis yang kita sukai. Namun, penting untuk memastikan bahwa keputusan kita didasarkan pada keinginan dan minat yang sebenarnya, bukan hanya karena tekanan sosial atau FOMO semata. Menghabiskan waktu dan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu kita sukai dapat meningkatkan kekecewaan dan merugikan secara finansial.

Dalam menghadapi FOMO terkait nonton konser, penting untuk mengingatkan diri sendiri tentang nilai sebenarnya dari pengalaman tersebut. Konser bukan hanya tentang menciptakan momen yang sempurna untuk berbagi di media sosial, tetapi juga tentang menikmati musik dan merasakan energi yang ada dari penampilan band atau artis tersebut. Jika kita benar-benar menyukai artis atau band tersebut, pengalaman nonton konser akan menjadi lebih berarti dan memuaskan.

Namun, jika kita merasa tekanan sosial atau FOMO yang kuat, ada beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi kegelisahan tersebut. Pertama, ambil waktu untuk merenung dan menganalisis apakah minat kita terhadap artis atau band tersebut memang mendalam atau hanya sebatas tren yang sedang populer. Jika kita tidak memiliki minat yang kuat, mungkin lebih baik untuk melewatkan konser tersebut dan mencari pengalaman lain yang lebih sesuai dengan minat kita.

Selanjutnya, cari alternatif yang memadai untuk mengatasi FOMO. Misalnya, kita dapat mencari konser lain yang lebih sesuai dengan minat kita atau mengeksplorasi festival musik yang menawarkan berbagai artis dan genre.

Selain itu, cobalah untuk memahami bahwa kehadiran di konser bukanlah satu-satunya cara untuk mendukung artis yang kita sukai. Ada banyak cara lain untuk memberikan dukungan, seperti membeli album, streaming musik secara legal, atau membagikan karya mereka melalui media sosial. Mengingat bahwa dukungan kita tidak hanya bergantung pada kehadiran di konser dapat membantu mengurangi tekanan sosial dan FOMO yang kita rasakan.

Terakhir, kita perlu membangun kepercayaan pada diri sendiri dan menghargai pilihan yang kita buat. Tidak ada yang salah dengan memilih untuk tidak menghadiri konser hanya karena tekanan sosial atau FOMO. Setiap orang memiliki preferensi dan minat yang berbeda, dan kita tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti apa yang orang lain lakukan. Menghargai diri sendiri dan membuat keputusan yang sesuai dengan minat dan kepribadian kita akan memberikan kepuasan yang lebih besar daripada sekadar mengikuti tren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun