Mohon tunggu...
Salsabila
Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia Cibiru. "Education is imporant, but character is more"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Pendidikan di Indonesia dengan Pendidikan di Negara Asing

17 Desember 2022   18:37 Diperbarui: 17 Desember 2022   18:49 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Jepang memiliki pendidikan yang bersifat formal, yaitu sekolah. Juga terdapat pendidikan yang berbasis moral (sistem pendidikan dari rumah), dan pendidikan yang muncul dari masyarakat itu sendiri atau yang biasa disebut dengan pendidikan seumur hidup (long life learner) (Syamsurrijal, 2018). Di Jepang, anak-anak yang berusia 0-3 tahun lebih ditanamkan pada nilai moral, sopan santun, disiplin, dan kesopanana. Saat anak-anak mulai memasuki kelas empat sekolah dasar, maka anak-anak tersebut mengikuti ujian yang tidak terlalu memberatkan mereka di sekolah. Sistem pendidikan di negara Jepang memperhatikan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Dalam melaksanakan pendidikan, negara Jepang juga dikenal sebagai negara yang kaya akan kecanggihan teknologinya.

Negara Finlandia dalam pendidikan pembelajaran lebih mengutamakan tahapan-tahapan tertentu. Dalam melaksanakan pendidikannya, negara Finlandia menganut idelogi sosialis. Pada saat pendidikan dasar, yang diutamakan adalah pendidikan karakter. Setelah karakter tersebut terbentuk, tahap selanjutnya adalah diberikan ilmu pengetahuan dasar. Pendidikan di Finlandia sendiri sesuai dengan pendidikan menurut bapak pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara (Ratri, dkk, hlm.2020). Pendidikan tersebut berpusat pada peserta didik, dan mengutamakan pada proses atau tahapan. Serta menganut pada "Tripusat Pendidikan" yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.

Di Finlandia, guru tidak hanya sebagai pengajar, namun mereka juga ahli di bidang kurikulum. Kurikulum di Finlandia berbeda antar sekolah namun tetap berjalan dalam panduan resmi pemerintah (Daud, 2020, hlm.25). Pendidikan di Finlandia menekankan pada pentingnya diagnosis dan intervensi dini terhadap kesulitan atau hambatan yang dihadapi peserta didik dalam belajar.  Murid yang memerlukan perlakuan khusus akan dibawa ke kelas yang terpisah dan disediakan rencana pembelajaran secara individual. Dengan cara seperti ini, pendidikan di Finlandia menjamin bahwa tidak ada murid yang tertinggal dalam pembelajaran.

Berdasarkan beberapa tinjauan pendidikan di Indonesia dengan pendidikan di negara Malaysia, India, Jepang, dan Finlandia tersebut maka munculah sebuah pertanyaan, apakah negara Indonesia harus mengubah sistem pendidikannya dan menerapkan sistem pendidikan yang ada di berbagai negara tersebut?

Setiap negara memiliki sistem pendidikan ynag berbeda-beda menyesuaikan tipe peserta didik dari negara masing-masing dan ideologi dari negara tersebut. Dimana dari pernyataan itu tersirat bahwa sistem pendidikan negara Indonesia adalah sistem yang cocok dengan Indonesia itu sendiri, karena bagaimanapun juga sistem pendidikan Indonesia ini sudah diatur dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dimana dalam perumusannya sudah disesuaikan dengan keadaan dan kondisi peserta didik negara Indonesia. Meskipun kenyataannya, sistem pendidikan negara Indonesia masih perlu diperbaiki. Tetapi, jika negara Indonesia ingin menerapkan sistem pendidikan dari negara lain, maka diperlukan penyesuaian terlebih dahulu, mengingat setiap negara memiliki budaya yang berbeda jadi sistem pendidikannya pun pasti berbeda.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa meskipun negara Malaysia, India, Jepang, dan Finlandia memiliki kualitas pendidikan yang baik menurut tingkat dunia, hal tersebut tidak bisa membuat negara Indonesia harus mengikuti sistem pendidikan yang ada di berbagai negara tersebut. Karena setiap negara tentunya memiliki sistem pendidikan yang sudah disesuaikan dengan tipe peserta didik dan disesuaikan dengan ideologi dari negara tersebut. Juga mengingat bahwa setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Dengan demikian, sistem pendidikan yang ada di negara Indonesia saat ini sudah cocok disesuaikan dengan ideologi Pancasila, serta pendidikan nasional dan pendidikan karakter yang menjadi salah satu prioritas tujuan negara Indonesia. Adapun mengenai perbaikan pendidikan, yang harus diperbaiki adalah karakter dan moral dari peserta didik agar sejalan dengan ideologi Pancasila dan tujuan nasional pendidikan Indonesia.


Referensi :

Daga, A. T. (2020). Perbandingan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum Sekolah Dasar di Malaysia, India, dan Indonesia. Jurnal Edukasi Sumba (JES), 23-20.

Daud, R. M. (2020). Sistem pendidikan Finlandia suatu alternatif sistem pendidikan Aceh. Pionir: Jurnal Pendidikan, 8(2).

Hidayati, A. (2014). The Development of Character Education For Elementary School in West Sumatera. International Journal of Education and Research, 189-198.

Marbawi, M. (2018). Penguatan Ideologi Pancasila dalam Pendidikan. Turast : Jurnal Penelitian dan Pengabdian, 8, 206-214.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun