bagai senyum dan hati
saling mengisi dan menguasai
mulut-mulut tak sabar berteriak amin
ibu menyuapi makanan ke mulutku dengan
tulusnya tangan bersama hati dan sebuah harapan masa depan
peristirahatan malam pun datang dengan sejuta mimpi yang lelap
bagai perlayaran yang sampai pada dermaga .
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!