Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cemas

29 Januari 2020   15:53 Diperbarui: 29 Januari 2020   15:57 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

senja tak nampak, kabut membentang pandang 

degup jantung lepas kencang lalu landai tak beraturan 

pikiran menerka langit mendung 

wajah basah, embun bercampur keringat 

dalam udara dingin hati membias 

suhu tubuh memanas 

risau menusuk tengkorak 

suara teriak serak 

itulah ketika lambai tanganmu di puncak harapan teringat 

lalu kabut menutupimu 

dan kita tertolak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun