Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sejuk yang Terdiam

12 November 2019   13:50 Diperbarui: 12 November 2019   14:06 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

diam-diam akarnya merambat dan mencengkram serat tanah 

diam-diam daunnya terbuka lebar mengipas-ngipas

diam-diam batangnya memanjang lalu semakin kuat dan menebal

diam-diam putiknya memekar lalu bergoyang-goyang tersapa angin hulu dan hilir

kuhirup udara hasil pohon-pohon itu

aku merasa hidup

Pikiranku menjalar ke langit melihat ke bawah hijau dan teduh

mengingat-ingat

wangimu dipikiranku

diam-diam aku tersenyum  merinduimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun