Mohon tunggu...
Sayyed Ali Rafi
Sayyed Ali Rafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Astronomi

Seseorang yang senang mendalami astronomi. Email: salirafi8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Seberapa Akuratkah Lubang Hitam "Interstellar" dalam Pandangan Sains? (Part 3: Tampilan yang "Out of The World")

17 Mei 2020   09:18 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:38 2713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citra lubang hitam supermasif di pusat galaksi M87. Sumber: ESO

Pada part 2, telah dibahas mengenai konsep dilatasi waktu dan orbit Planet Miller di sekitar Gargantua. Kali ini, akan ditinjau salah satu aspek paling menonjol dari lubang hitam tersebut, yaitu tampilannya yang begitu spektakuler seperti yang terlihat di gambar di atas. 

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa Gargantua berbentuk seperti itu? Dan apakah lubang hitam lain di alam semesta juga memiliki tampilan yang sama? Untuk menjawab pertanyaannya, persiapkan diri Anda untuk melihat Gargantua dari jarak dekat!

Visualisasi Gargantua merupakan aspek yang sangat menonjol dari film ini. Visualisasi tersebut sangat mirip dengan citra lubang hitam supermasif di pusat galaksi M87 yang baru April 2019 lalu didapatkan. Jika Anda tertarik, saya akan membuat artikel terpisah yang membahas mengenai citra lubang hitam M87 tersebut.

Citra lubang hitam supermasif di pusat galaksi M87. Sumber: ESO
Citra lubang hitam supermasif di pusat galaksi M87. Sumber: ESO

Faktanya, visualisasi Gargantua memang dibuat berdasarkan permasalahan ilmiah, khususnya tentang relativitas umum. Sebenarnya, kita tidak dapat melihat lubang hitam secara langsung karena seluruh cahaya yang melewatinya akan diserap. Lalu, bagaimana cara kita dapat mengetahui bahwa terdapat lubang hitam di daerah yang kita tinjau jika kita tidak dapat melihatnya? 

Terdapat setidaknya dua cara, yang pertama yaitu dari pergerakan objek-objek di sekitarnya (bintang-bintang terlihat mengorbit suatu daerah yang gelap) dan kedua, dari citra piringan akresi (suatu kumpulan partikel gas dan debu yang mengorbit di sekitar objek yang berotasi) yang mengorbit lubang hitam tersebut. 

Cara pertama adalah cara yang digunakan astronom untuk menentukan keberadaan lubang hitam supermasif yang ada di pusat galaksi Bima Sakti yang dinamakan Sagittarius A*. 

Sementara, cara kedua adalah yang ditinjau dalam Interstellar; dan yang dimanfaatkan Event Horizon Telescope untuk mendapatkan citra lubang hitam di pusat galaksi M87. Dalam part 3 kali ini, saya akan fokus untuk membahas piringan akresi yang mengorbit Gargantua.

Lubang Hitam yang Bersembunyi

Apa yang kita lihat dari lubang hitam adalah piringan akresi yang mengorbit lubang hitam tersebut. Pada tampilan Gargantua yang terlihat di film, piringan akresi-nya adalah piringan yang bersinar terang, sedangkan lubang hitamnya adalah daerah gelap di tengah-tengah piringan akresi. Agar lebih jelas, perhatikan gambar di bawah (gambar dapat di-zoom jika tulisannya terlihat kurang jelas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun