Mohon tunggu...
salamet
salamet Mohon Tunggu... Teknisi - Salam kenal

Suka musik

Selanjutnya

Tutup

Money

BBM Jadi Pelarian Pemerintah

21 Juni 2020   09:20 Diperbarui: 21 Juni 2020   09:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BBM, Bahan Bakar Minyak sesuatu yang semua orang menggunakanya baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua bidang membutuhkan transportasi untuk bisa sampai ke suatu tempat,apalagi di jaman modern. 

Dibutuhkan kecepatan mobilitas yang tinggi untuk menghemat waktu tempuh dari produsen ke konsumen terutama kebutuhan pokok.

Nah karena transportasi memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi sosial kita sudah bisa di pastikan kebutuhan BBM sangat besar.Menurut catatan BPSKonsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium sektor transportasi pada 2018 tinggal 10,42 juta kilo liter (kl) atau 31% dari total konsumsi bensin yang mencapai 34,15 juta kl. Jumlah konsumsi bensin dengan RON 88 tersebut turun 14% dari tahun sebelumnya.

Sementara konsumsi bensin dengan RON 90 (Pertalite) menunjukkan kenaikan mencapai 17,71 juta kl pada 2018 atau naik 22% dibanding tahun sebelumnya serta merupakan yang terbanyak dibanding jenis lainnya. 

Adapun konsumsi BBM RON 92 (Pertamax plus) pada 2018 turun 8,8% menjadi 5,6 juta kl dari tahun sebelumnya. Sedangkan bensin dengan RON 95+98+100 meningkat 1,57% menjadi 386 ribu kl dari tahun sebelumnya.

Melihat data di atas terlihat konsumsi BBM RON 88PREMIUMI'm dan RON 92/PERTALITE yang lebih tinggi dari RON 95/PERTAMAK.PREMIUM konsumsinya menurun lebih di karenakan ada pembatasan stok di pasar jadi secara alami konsumen PERTALITE mengalami kenaikan.

Akhir -akhir ini ada isu bahwa Pemerintah berniat menghapus dua jenis BBM dengan Oktan rendah yaitu PREMIUM dan PERTALITE dengan alasan tidak sesuai dengan standar lingkungan hidup yang di atur dalam Permen LHK No 20 thn 2017,yang menyatakan bahwa standar emisi karbon minimal RON 91.

Harga PREMIUM Rp 6.550/liter sedang PERTALAITE Rp 7.650/liter .Jika keduaanya dihapus maka tkonsumen akan beralih menggunakan PERTAMAX dengan harga Rp 9.850/liter dengan begitu akan ada kenaikan budget konsumen sebesar Rp 2.100/liter.Untuk 1 liter BBM biasanya bisa menempuh jarak kurang lebih 12 Km,dan besarnya kenaikan budgetnya masing masing konsumen tinggal di kalikan saja misalnya aktifitas kita dari rumah ke kantor 100Km pp hitungnya sbb.

Jarak  x harga:jarak tempuh 1liter

100 x 9.850:12 = 82.000.

Jika pendapatan kita sehari 250 ribu di gunakan untuk konsumsi BBM 82 ribu masih sisa 178 ribu,untuk konsumsi makan keluarga 100 ribu,untuk sekolah anak 78 ribu .Hitungan ini untuk keluarga golongan B keatas sedangkan untuk golongan B ke bawah akan kesulitan dengan penghapusan BBM Oktan rendah.

pixabay.com
pixabay.com
Pemerintah pasti punya tujuan dalam setiap kebijakan yang di keluarkanya.Mengingat rakyat banyak yang masih butuh kemudahan untuk berjuang membesarkan anak anak generasi penerus bangsa ini.Kita lihat saja nanti apakah Pemerintah bisa mencari solusi yang tepat ,jangan sampai masyarakat merasa keberatan jika benar benar terjadi penghapusan BBM Oktan rendah.

Berkurangnya polusi akan menaikan kualitas udara di kota kota besar .Kesehatan juga bisa meningkat.Kesimpulanya meskipun akan ada kenaikan budget untuk BBM tetapi biaya kesehatan menurun oke oke saja tidak masalah.

Akhir kata salam semangat untuk semua terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun