Membuang Tradisi: Warteg kurang mendukung tradisi makan bersama keluarga saat berbuka puasa, karena tempatnya yang tidak terlalu nyaman dan tidak menawarkan suasana yang cocok untuk berkumpul bersama keluarga.
Warteg dapat menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia yang ingin mencari tempat makan yang cepat, mudah, dan terjangkau saat bulan Ramadhan. Namun, konsumen perlu lebih berhati-hati dalam memilih Warteg yang baik dan berkualitas untuk memastikan kesehatan mereka selama berpuasa.
Selain itu juga Warteg harus Bersiap karena biasanya Warteg menjadi sasaran empuk bagi para pembuat kebijakan. Dibulan puasa,Warteg biasanya diberi peraturan untuk tutup selama puasa berlangsung dan buka saat menjelang berbuka, hal ini dilakukan karena menurut orang-orang Warteg adalah salah satu penggoda mereka dalam menjalankan ibadah puasa. Tentunya ini bukan kabar yang menggembirakan bagi para pengusaha Warteg karena penghasilan mereka akan otomatis berkurang jika mereka dibatasi. Pro dan kontra tentang penutupan Warteg selama bulan Ramadan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Beberapa pro dan kontra yang mungkin ada di antaranya sebagai berikut:
Pro:
Menjaga kesucian bulan Ramadan - Menutup Warteg selama bulan Ramadan dapat membantu menjaga kesucian bulan Ramadan dan mempromosikan praktik puasa yang lebih konsisten dan fokus pada aspek spiritual.
Menghormati umat muslim - Penutupan Warteg selama bulan Ramadan dapat dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap umat muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Mendorong pilihan makanan yang lebih sehat - Penutupan Warteg selama bulan Ramadan dapat mendorong orang untuk memilih pilihan makanan yang lebih sehat dan lebih cocok untuk di konsumsi saat berpuasa.
Kontra:
Dampak ekonomi - Warteg biasanya beroperasi selama sepanjang tahun, dan penutupan selama bulan Ramadan dapat berdampak pada penghasilan pekerja dan pemilik Warteg.
Kebutuhan makanan yang lebih fleksibel - Beberapa orang membutuhkan makanan yang lebih fleksibel selama bulan Ramadan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, khususnya ketika mereka harus berpuasa dengan kondisi kesehatan tertentu.
Pengaruh kebiasaan masyarakat - Banyak orang yang terbiasa makan di Warteg selama bulan Ramadan, dan penutupan Warteg dapat mengganggu kebiasaan tersebut dan memaksa mereka untuk mencari alternatif lain, yang bisa jadi lebih mahal atau sulit dicari.