Mohon tunggu...
saiful arif
saiful arif Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar, Berbagi, Memotivasi, dan Menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menuntun Kodratmu

10 November 2020   21:41 Diperbarui: 10 November 2020   21:48 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Merefleksikan Peran dan Nilai Guru Penggerak


Karya: Saiful Arif, M.Pd

Sejenak ku merenung dalam diam.
Ditemani dingin malam kelam.
Dalam gigil dibuai sang bayu .
Dan rintik hujan membawa pesan.
Terselip di bawah pepohonan rindang.

Anakku....
Ungkapkanlah kehendakmu.
Tunjukkan potensimu.
Nyalakan api pikiranmu.
Wujudkan jati dirimu.
Raihlah cita-citamu.

Arungilah samudra luas ini.
Jangan gundah dan gusar.
Apalagi takut hanyut atau tenggelam.
Di dirimu ada bekal, meskipun masih suram.
Ibarat permata berbalut lumpur hitam.
Atau pedang tajam berkarat kemerahan.

Anakku....
Teruslah giat belajar.
Jika kau tak cari maka kau tak dapatkan.
Jika kau tak tanya maka tak ada jawaban.
Jika kau tak melangkah maka kau akan tinggal.
Kejarlah apa yang kau inginkan.
Raihlah tiket masa depan gemilang.

Halangan dan rintangan pasti ada.
Percayalah...
Tidak ada kesulitan, yang ada hanyalah tantangan.
Kalaupun tidak suka, ubahlah saatnya aku coba.
Andaikan gagal, itu hanyalah kesuksesan yang tertunda.
Adanya perbedaan bukanlah ancaman, tapi kekayaan.
Jangan biarkan kobar apimu padam oleh badai cemburu.
Haraplah bara makin benderang oleh hembusan bayu.
Yakinlah kegelapan kan sirna oleh terbitnya mentari baru.

Anakku ....
Aku ini hanyalah petani.
Tak mungkin sebutir jagung kutumbuhkan padi.
Aku hanya bisa menyirami, menyiangi dan menyinari.
Tugasku hanya menuntun kodratmu.
Tuk raih keselamatan dan kebahagiaan hakiki.
Menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan diri.
Memperbaiki laku pribadimu.
Menjadi pelita tuk menerangi gelapmu.
Andai jiwamu bak api panas, biarkan ku menjadi penyiram kesejukan.
Andai jiwamu selembut salju, biarkan ku jadikan perhiasan hati.

Sukses selalu Anakku ....

Malang, November 2020
Calon Guru Penggerak Kota Malang
Salam Merdeka Belajar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun