Mohon tunggu...
Sahrul AbdulSulaeman
Sahrul AbdulSulaeman Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur Perancang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sahrul Abdul Sulaeman bekerja sebagai seorang Arsitektur hobi menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kontradiksi Suara Merdeka

1 November 2022   18:58 Diperbarui: 1 November 2022   19:15 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merdunya suara merdeka

Merdeka....
Replika retorika penguasa yang berraga tapi tak bernyawa

Terkadang kata itu terlalu indah untuk dikumandangkan sampai terkadang digunakan untuk sebuah kepentingan

Andai saja dia ada sebagai fakta saya yakin Takan ada malam yg di tutup derita

Andai saja ia lahir sebagai realita suatu kepastian kemakmuran akan lahir karena mata hukum tak lagi buta

Yaa merdeka...
Dia yang lahir dari angan dan di patahkan oleh kenyataan

Dia yang di serukan dengan semangat berkobar tapi di injak oleh penguasa setelah turun dari  mimbar tempat dia berkoar

Dia yang di perjuangkan dengann darah tapi di balas dengan kata pasrah

Tapi tenang itu cerita negara mereka bukan di Indonesia, yang pada dustanya semua orang memiliki kebebasan untuk bersuara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun