Mohon tunggu...
Syahril Laderi
Syahril Laderi Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resensi Novel "Pergi" Karya Tere Liye

31 Agustus 2018   09:37 Diperbarui: 31 Agustus 2018   09:47 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku          :  Pergi

Penulis                 :  Tere Liye

Tebal Buku          : 455 halaman

Penerbit              : Republika, Jakarta

Tahun Terbit      : 2018

Sinopsis

Pergi, merupakan sekuel novel Pulang (2015) karangan penulis Tere Liye. Dalam bukunya cerita dimulai dengan pertarungan menegangkan di salah satu gudang kontainer, stasiun kereta api perbatasan Meksiko antara Bujang alias Si Babi Hutan alias Agam dengan seorang lelaki misterius berjuluk El Espiritu. Pertarungan memperebutkan prototype anti serangan siber. Bujang dibantu kawan-kawannya bernama Salonga (guru menembak Bujang), Mr. White sang marinir dan si kembar Yuki dan Kiko (ninja Jepang murid Guru Bushi).

Bujang, menjadi kepala Keluarga Tong setelah Tauke Besar lama meninggal (Pulang; 2015) dan harus berhadapan dengan Master Dragon, pimpinan tertinggi shadow economy. 

Tanpa diketahui oleh orang banyak, ada delapan keluarga penguasa shadow economy di Asia Pasifik. Mereka adalah: Keluarga Tong, Keluarga Lin di Makau, El Pacho di Meksiko, Keluarga J.J. Costello di Miami Florida, Keluarga Yamaguchi di Tokyo, Keluarga Wong di Beijing, Bratva di Moskow, dan satu lagi, kepala dari seluruh keluarga, Master Dragon di Hong Kong. Pimpinan tunggal dari delapan keluarga.

Selain pertarungan, Bujang dihadapkan dengan persoalan mencari kebenaran kisah masa lalu bapak  dan ibu tirinya. Mulai dari bertanya kepada Salonga dan Tuanku Imam (saudara kandung ibunya), namun jawaban pertanyaan soal siapa lelaki misterius yang memanggilnya Hermanito di awal pertarungan, menemui jalan buntu meski akhirnya terpecahkan oleh surat-surat lama yang ditemukan Rambang. 

Kisah bapak dan ibu tirinya, Catrina pun mengharu biru ditulis oleh Diego dalam surat-surat yang sangat panjang. Hingga akhirnya Bujang menemukan jawaban tentang jati diri Diego dan lelaki misterius El Spiritu. Intrik perjodohan Bujang dan Maria pun tersaji saat Keluarga Tong harus bersekutu dengan Bratva untuk menghancurkan kesewenang-wenangan Master Dragon dan sekutunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun