Mohon tunggu...
Novia Puji Rahayu
Novia Puji Rahayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kelas 12 MIPA 3 SMAN 1 WALED

I am a student who is still in high school, I like playing games and reading books, and what's more, I also like singing

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Pentingnya Toleransi melalui Novel "Maryam" Karya Okky Puspa Madasari

7 Maret 2024   07:05 Diperbarui: 7 Maret 2024   07:10 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sebagai makhluk ciptaan tuhan, manusia seharusnya memiliki sikap toleransi dan menghargai, tetapi semakin ke sini manusia tidak sadar akan pentingnya toleransi terhadap sesama umat muslim maupun sesama manusia, dalam konsep agama memenuhi tuntutan kebutuhan manusia di mana saja berada sebagai pedoman hidup bagi kehidupan duniawi, maupun bagi kehidupan sesudah mati.

Toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati dan menerima perbedaan antara individu atau kelompok dalam hal keyakinan, pendapat atau kepercayaan. Manusia sudahkah bisa menghargai orang lain?, sudah bisakah bersikap toleransi dengan sesama? mungkin saja pertanyaan itulah yang membuat okky puspa madasari, menulis Novel "Maryam". Mengajak kita berpikir kembali mengenai pentingnya toleransi sesama manusia dalam konflik agama dan eksklusi sosial yang masih relevan dalam masyarakat kita saat ini. Seperti yang penulis gambarkan pada kutipan berikut.

"Sebagai orang asing di masjid ini, Maryam tahu ia tidak akan diapa-apakan. Tidak akan diusir dengan penuh kebencian atau dihujat penuh kemarahan. Tapi, apakah masih ada kenyamanan ketika seseorang sudah dikepung tatapan penuh kecurigaan? Rasanya seperti sedang dimusuhi dalam diam, ditelanjangi tanpa sentuhan".

Makna toleransi itu sendiri, bersifat atau bersikap menghargai, membolehkan, pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Novel ini menggambarkan bagaimana agama dapat menjadi sumber konflik dan bagaimana eksklusivitas sosial dapat menghancurkan hubungan antar manusia?

Melalui cerita novel maryam, terdapat kisah yang terjadi di dunia nyata, bukan di novel saja tetapi di dunia pun benar adanya terjadi seperti Aliran sesat Al-zaytun, Menikah dengan yang berbeda agama. Bukti masih ada benarnya konflik agama dan eksklusi sosial sampai saat ini.

Melalui cerita Novel Maryam di dunia nyata seperti halnya aliran Al-Zaytun, Aliran yang mengadopsi ajaran NII yang di padukan dengan "Ajaran Isa bugis dan lembaga kerasulan". Sejak 1980an, MUI menyatakan aliran isa Bugis sebagai aliran "sesat" Karena terbukti melawan rukun iman dan rukun islam , seperti yang penulis gambarkan dalam Novel Maryam pada kutipan berikut.

"Dimana sekelompok Ahmadiyah yang mempercayai bahwa terdapat nabi setelah nabi Muhammad SAW".

Aliran sesat adalah "pandangan atau doktrin teologis atau keagamaan yang di anggap berlawanan atau bertentangan dengan keyakinan atau sistem keagamaan manapun.

Melalui Novel Maryam pertentangan percintaan berbeda agama terjadi seperti halnya, kisah dany dengan gabriel yang berhubungan dengan beda keyakinan dan berbeda aliran, agama islam dengan kristen hubungan yang tidak di restui oleh kedua orang tua masing-masing, karena berbeda keyakinan dan aliran sampai terjadii konflik agama yang masih relevan dalam masyarakat saat ini. Seperti kutipan berikut ini.

"Orang Ahmadi yang menikah dengan orang bukan Ahmadi, maka pernikahanya akan berantakan", dikarena kan beda keyakinan dan beda dalam pandangan menjadikan pernikahan tersebut tidak terlihat senang/bahagia.

Melalui cerita ini, penulis pun mengajak kita untuk dapat memaknai yang mendalam dalam novel "Maryam" untuk melihat lebih dalam tentang konflik agama dan eksklusi sosial yang masih relevan dalam masyarakat kita saat ini. Seperti dalam kutipan berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun