Mohon tunggu...
Sahesti Sri Wulandari
Sahesti Sri Wulandari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswi prodi Pendidikan Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana. Content Writer, Part- Time Teacher, Voice Over.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenang

18 Maret 2024   11:46 Diperbarui: 18 Maret 2024   12:26 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jalan setapak/pexels.com

Di antara gemuruh dunia yang sering kali menggoyahkan hati, ada keindahan tersendiri dalam ketenangan. Ketika segala sesuatunya berjalan dalam irama yang lambat, jiwa ini merasakan kedamaian yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Seperti embun pagi yang menari-nari di ujung daun, ketenangan itu menyelimuti jiwa seperti pelukan lembut dari alam semesta.

Dalam ketenangan, ada ruang untuk merenung. Ruang di mana pikiran-pikiran terjauh dapat dijangkau tanpa gangguan, dan hati-hati yang terluka dapat sembuh dengan sendirinya. Tidak ada kebutuhan untuk terburu-buru, tidak ada desakan untuk selalu bergerak. Hanya ada kesadaran akan keberadaan diri sendiri dalam keheningan yang penuh makna.

Namun, ketenangan bukanlah tentang kehampaan. Ia adalah tentang keseimbangan, tentang harmoni antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Ketika ketenangan hadir, segala sesuatu tampak lebih jelas dan lebih bersinar. Warna-warna menjadi lebih hidup, suara-suara menjadi lebih merdu, dan hidup terasa lebih berarti.

Dalam ketenangan, kita belajar untuk menerima diri sendiri dengan semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kita belajar untuk bersyukur atas setiap detik yang diberikan, dan untuk menjalani hidup dengan penuh kehadiran dan kesadaran. Dan di dalam ketenangan itu pula, kita menemukan kekuatan untuk melangkah maju, menghadapi tantangan, dan menjelajahi dunia dengan penuh keyakinan.

Jadi, mari kita heningkan pikiran, merenung dalam diri, dan membiarkan ketenangan membawa kita ke tempat yang lebih dalam dan lebih damai. Karena di sana, di tengah ketenangan, kita menemukan kehidupan yang sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun