Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Bukan Pilihan Resign di Era Kebiasaan Baru

10 Maret 2021   16:15 Diperbarui: 10 Maret 2021   19:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengin Resign, deh!/Kompasiana

Selalu bekerja lembur  dan tetap bekerja meskipun di hari merah. Namun dikarenakan masa kerja saya awal tahun 2021 ini harus bersedia dan siap untuk bekerja dengan sistem kebiasaan baru dan selalu memperhatikan protokol kesehatan. 

Dikarenakan era kebiasaan baru ini banyak konsumen yang berkurang, karena rata rata konsumen pada lari dikarenakan takut akan menular saat berada di kantor kami yang baru saja kehilangan beberapa karyawan di duga karena banyak yang terinfeksi virus tersebut. Tidak hanya perusahaan kami saja yang sepi konsumen namun hampir rata rata banyak yang sepi dikarenakan masih masa pandemi.

Berhubung karena saya belum resign saya takut kehilangan kerjaan saya sekarang terlebih dari kampung halaman saya merupakan salah satu tulang punggung di dalam keluarga setelah ayah saya meninggal dikarenakan Corona virus terserang di kampung halaman tahun 2020 lalu. Sehingga berat rasanya saya pengen resign dari kerja saya, namun semenjak itu saya berpikir untuk kali keduanya

Mungkin semenjak masa awal november tahun lalu saya bertemu dengan konsumen sebagai calon pembeli saya yang berasal dari Inggris, namun saya berharap hal tersebut tidak terjadi pada saya. Namun yang terjadi bukan seperti yang saya kehendaki, saya menjadi mudah capek akhir-akhir ini dan sering menjalani protokol kesehatan dalam menjalani setiap aktivitas saya bekerja tersebut. 

Namun setelah adik saya di luar kota sakit terkena virus dan juga ibu saya di kampung sakit sama kena virus juga sehingga saya harus terpaksa untuk kembali ke kampung dan membawa adik saya untuk isolasi mandiri dan perawatan di rumah sakit yang di kampung halaman saya. 

Demikian juga ibu saya pada saat itu terserang virus semenjak adik saya pulang kampung dan menyalam ibu saya. Namun permintaan saya untuk resign di turuti oleh hrd di perusahaan kami, namun dengan syarat. Sayaratnya yaitu jika telah memutuskan resign harus telah memberikan izin terlebih dahulu kepada hrd di perusahaan dua bulan sebelum menyatakan keluar dari perusahaan. 

Namun karena permintaan resign saya ditolak karena tidak sesuai dengan ketentuan dan juga keadaan mendesak. Demikian saya harus bantu rawat adik saya yang sakit dan juga ibu sehingga dengan terpaksa saya meminta kali kedua kepadanya. Terpaksa jadinya saya di PHK oleh hrd dari perusahaan tersebut. 

Saya sadar apabila saya juga terjangkit virus tersebut. Maka saya harus konsisten agar tidak menularkan virus tersebut dan harus segera bantu merawat keluarga saya yang sakit juga. 

Maka ini memang menjadi tuntutan yang harus segera dilakukan, meskipun ini ada pada beberapa pilihan yang sulit harus saya lakukan. Namun setelah menjalani beberapa pemeriksaan beberapa bulan dan rutin saya akhirnya berhasil sembuh dari penyakitnya dan juga keluarga saya. Ini memang menjadi tanggung jawab yang berat diantara tiga bagian yang sangat penting demikian seperti kerja, resign maupun pada godaan agar tetap sehat. 

Namun tidak hanya saya saja yang mengalami penolakan untuk melakukan resign namun rekan saya yang dulu sebelum keluar serta juga teman saya di perusahaan lain juga mengalami hal yang sama. Mudah-mudahan tidak terulang kembali saat saya bekerja di perusahaan baru setelah saya dinyatakan boleh bekerja kembali namun di perusahaan yang berbeda dengan tanggungjawab atau beban yang berbeda pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun