Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tugas Saya Workaholic Artinya Berbeda Dengan Worklife Balance

29 Januari 2021   03:55 Diperbarui: 29 Januari 2021   11:55 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana.com Worklife balance

Saya menya ke Dokter bagian psikologinya, 'dok gih gimana nih saya agar dapat kembali normal lagi dan tidak jatuh sakit lagi. Dokternya mengatakan kepada saya sebagai nanda. Tuturnya sebaiknya kamu harus mengganti kebiasaan mu dengan kebiasaan baru deh.

Kebiasan baru yang disebut tersebut seperti kebiasaan, pak nanda sebaiknya tidak melakukan kegiatan multi tasking deh, jangan bangga deh pak kalau kerjanya multi tasking karena tidak akan menyelesaikan masalah demikian; Tentunya lagi pak Nanda jangan tidur terlalu larut malam dan kerja lembur sehingga nantinya bisa bangun kebagian dan bisa berolah raga dan membuat pikiran pak nanda natinya tidak stress dan cemas loh; Seperlunya pak Nanda nantinya harus memabagikan pekerjaan yang harus dilakukan dan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan loh, bapak nanti jangan terlalu memaksakan semuanya harus serba sempurna dikarenakan ada juga pekerjaan yang tidak merupakan bagian dari divisi bapak harus di iyakan dalam melaksanakan tugas tersebut; Bapak Nanda harus berani mendelegasikan tugas antara tuga utama dengan tugas yang kecil kecil; Selalu ingat dalam menjadwalkan tugas dalam satu hari; Letakkan catatan kecil dalam tempat kerja anda yah pak Nanda; dan yang terakhir pak Nanda harus ingat dalkam menetapkan batasan batasan dalam melakukan pekerjaan tersebut. 

Sehingga saya di dalam rumah sakit meng iyakan apa yang dikatakan dokter psikologi tersebut. Saya pelan pelan minum obat yang diberikan oleh dokter psikologi yang mengobati saya.

Tidak lupa lagi saya menangis dihadapan keluarga saya.  Setelah satu tahun kemudian saya membuat surat permintaan resign dari perusahaan tersebut dan ditunggu sekitar 2 bulan baru permintaan resign saya baru dikabulkan. 

Saya pamit kepada atasan dan termasuk juga kepada rekanan saya yang ada di kantor. Saya mengangur kurang lebih 3 bulan. Setelah 5 bulan di perusahaan baru ini saya baru tersadar dan melupakan kebiasaan workaholic ini.

Teringat kata dokter psikolog katanya jangan lakukan ini dan lakukan ini. Beberapa hari kemudian setelah saya bertobat dari kebiaasaan saya yang workaholic ini menyebabkan saya tidak mengalami sakit dan gangguan mental lagi. 

Bahkan saya senang di perusaan baru saya ini saya di izinkan pulang saat hari libur.Walaupun gajinya sedikit tidak apa apa yang penting saya dapat menghilangkannya. Sehingga saya di tempat yang baru ini menjadi lebih produktif dan memiliki karakter baru. Tahukah anda bahwa saya sebagai seseorang bernama Nanda memiliki karakter worklife Balance. Sehingga keluarga saya di rumaha lebih mencintai saya sebagai karakter yang worklife balance.

Senang rasanya saya sekarang dapat menyeimbangkan antara pekerjaan karier dengan kehidupan pribadi saya. Kesimpulannya aturan baru di perusahaan saya tempat saya dulu bekerja membuat saya memiliki karakter yang workaholic dan membuat saya jatuh sakit sehingga saya meminta saran dari dokter psikolog, sehingga setelah saya pindah perusahaan baru baru deh saya dapat menyeimbangkan kehidupan saya dengan pekerjaan saya dalam meraih karier dalam kedepannya yah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun