Mohon tunggu...
Sahabat ARB
Sahabat ARB Mohon Tunggu... -

Komunitas Sahabat ARB

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar dan Komitmen Memajukan Bangsa Menyejahterakan Rakyat

25 November 2013   13:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:42 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1385360818920613525

[caption id="attachment_280231" align="aligncenter" width="614" caption="Source: facebook.com/PagePartaiGolkar"][/caption]

Menyambut Rapimnas ke-V Partai Golkar

Oleh Hidayaturohman* Sebagaimana dilansir banyak media massa, Partai Golongan Karya (Golkar) akan melaksanakan Rapat Pimpinaan Nasional (Rapimnas) ke-V pada tanggal 21-23 November 2013. Bagi Partai Golkar Rapimnas kali ini sangat penting karena merupakan Rapimnas terakhir menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presidan dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2014 nanti. Sebagai partai modern dangan pengalaman panjang sebagai the ruling party, pada masa Orde Baru, Partai Golkar memang telah menancapkan tekadnya  untuk menjadi pemenang pada pemilihan umum anggota legislatif (pileg) dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres). Komitmen itu sering digelorakan oleh para pengurus dan simpatisan partai Golkar dengan ungkapan: Padi telah menguning, tiba saatnya, tahun depan, Golkar melakukan panen raya. Bagi para kader Partai Golkar, Rapimnas yang ke-V Partai berlambang beringin ini dapat dimaknai sebagai warming up, ritual tarian pesta menyambut panen raya. Partai Golkar memang layak berbangga, sebab hampir semua lembaga survey independen, me-release potensi kemenangan partai Golkar pada pemilu 2014. Tentu saja, Rapimnas kali ini juga sekaligus menjadi momentum Partai Golkar untuk menyatukan seluruh komitmen dan langkah kader Partai Golkar dalam rangka memenangkan pertarungan lima tahunan itu. Terlepas dari berbagai ragam pemaknaan para kader Partai Golkar terhadap Rapimnas ke-V nanti, melalui artikel ini penulis bermaksud menitip satu agenda penting; Jadikan Rapimnas sebagai ajang untuk meneguhkan komitmen 'Memajukan Bangsa, Mensejahterakan Rakyat'. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, keberadaan sebuah partai politik sangat penting. Tidak akan ada pemerintahan demokratis, tanpa peran serta dan eksistensi partai politik di dalamnya. Partai politik berperan sebagai penyalur aspirasi dan artikulasi sebuah tuntuan politik, sekaligus sebagai agregasi kepentingan masyarakat. Partai politik juga berfungsi sebagai wadah bagi warga negara untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan secara umum yang berkaitan dengan hajat orang banyak. Fungsi partai politik seperti itu dikenal sebagai fungsi representasi. Reperesentasi menunjukkan kapasitas partai untuk merespon dan mengartikulasikan pandangan-pandangan pengurus maupun pemilihnya. Dalam bahasa teori sistem, partai politik merupakan "saluran resmi dan utama" yang memastikan bahwa pemerintah akan melaksanakan apa yang menjadi kebutuhan dan tuntutan warga negara secara luas. Sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia, Partai Golkar selalu memiliki agenda setting penataan kebangsaan dan kenegaraan. Rapimnas merupakan momentum peneguhan komitmen untuk mewujudkan visi Indonesia 2045 dalam rangka memajukan Bangsa. Dan sebagaimana yang penulis pelajari dari beberapa sumber, Visi Indonesia 2045, tampaknya merupakan program kerja penataan kebangsaan yang ditawarkan oleh Partai Golkar kepada warga negara sebagai bagian dari fungsi partai politik. Visi Indonesia 2045 adalah sebuah blueprint pembangunan jangka panjang hingga tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, di mana Indonesia akan menjadi Negara Kesejahteraan; Bersatu, Maju, Mandiri, Adil, dan Sejahtera. Secara umum, Visi Indonesia 2045 menekankan prioritas pembangunan  pada sektor: Reformasi Birokrasi, Pendidikan, Kesehatan, Industri, Pertanian, Kelautan, Infrastruktur, UMKM dan Koperasi. Keseluruhan prioritas tersebut, akan dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi melalui Catur Sukses Pembangunan Nasional, yakni: Pertumbuhan, Pemerataan, Stabilitas dan Nasionalisme Baru. Sedangkan tahapan pelaksanaannya dirancang dalam tiga tahapan dasawarsa. Dasawarsa Pertama, 2015-2025: Menetapkan Fondasi Menuju Negara Maju. Targetnya, antara lain: (1) Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan naiknya pendapatan perkapita masyarakat. (2) Terciptanya lapangan kerja yang luas sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.  (3) Menurunnya  Tingkat kemiskinan absolute hingga 8 persen pada tahun 2020. Skenario pembangunan nasional pada dasawarsa ini untuk membangun fondasi yang kokoh bagi proses transisi Indonesia menjadi negara maju. Dasawarsa Kedua, yaitu 2025-2035: Mempercepat Pembangunan di segala Bidang Memasuki Negara Maju.  Dalam dasawarsa ini, Indonesia dicita-citakan sudah siap menjadi negara maju. Skenario dan target-target yang ingin dicapai pada dasawarsa ini, antara lain: (1) Pertumbuhan ekonomi ditargetkan rata-rata 10-11 persen per tahun, (2) pendapatan per kapita pada tahun 2035 ditargetkan sebesar US$21.000-23.000, (3)  angka indeks pembangunan manusia (IPM) ditargetkan 0,86. Sedangkan Dasawarsa Ketiga, 2035-2045: Memantapkan Indonesia sebagai Negara Maju. Sebagai Negara maju, Indonesia dituntut melalukan konsolidasi untuk mempertahankan statusnya. Skenario dan target yang ingin dicapai pada dasawarsa ini, antara lain: (1) pertumbuhan ekonomi melambat pada tingkat 6-7 persen, (2) target PDB per kapita pada tahun 2045 adalah US$41.000, (3) perekonomian tumbuh dan berkembang dengan ditopang oleh inovasi dan produktivitas yang tinggi, (4) angka indeks pembangunan manusia ditargetkan 0,91, Dari mempelajari gambaran dan garis besar  Visi Indonesia 2045 tersebut, penulis melihat kesungguhan Partai Golkar dalam upaya untuk kembali menata pembanguan Indonesia secara sistematis, terencana dan mengikuti panduan yang jelas. Jika hal itu dapat dikukuhkan dalam rapimnas, maka komitmen Partai Golkar untuk memajukan bangsa  dan mensejahterakan rakyat, penulis yakin, bakal disambut dengan dukungan segenap rakyat Indonesia. Hal ini sekaligus juga akan mengukuhkan identitas partai Golkar sebagai The Party of Ideas, sebuah partai yang meletakkan ide dan gagasan menjadi instrumen politik, menjadikan karya nyata sebagai rayuan politik, bukan mengandalkan intrik atau fitnah politik. Jika demikian yang terjadi dalam rapimnas, maka Rapimnas ke-V Partai Golkar akan menjadi lebih bermakna bagi bangsa dan Rakyat Indonesia. Bukan semata-mata berkutat dengan agenda internal Partai untuk memenangkan pemilu dan pilpres 2014, namun juga sebagai bagian dari peneguhan komitmen partai yang mengibarkan semboyan "Suara Golkar Suara Rakyat" untuk memajukan bagsa Indonesia dan mensejahterakan rakyat.

*Peneliti Sosial, bekerja di Freedom Institute, Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun