Mohon tunggu...
gadis shafira
gadis shafira Mohon Tunggu... Freelancer - lama ga nulis, dan ini semua tulisan lama. sowwy kalau ada bahasan yang aneh aneh hahahha

LOVE YOURSELF, LOVE MYSELF, PEACE

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Si "Pecandu Gadget"

27 Oktober 2019   23:47 Diperbarui: 28 Oktober 2019   00:10 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti hasil penelitian yang dibahas oleh National Geographic tentang sleep science yang menyebutkan bahwasannya sinar biru yang dipancarkan oleh ponsel yang digunakan saat sebelum tidur dapat menggangu kualitas tidur seseorang, karena otaknya menjadi lebih gelisah selama tidur dan berimbas pada berbagai macam penyakit.

c. Susah fokus.

Kecanduan akan gadged membuat attention span ( durasi perhatian) pada anak menjadi pendek, sehingga anak menjadi sulit fokus pada sesuatu dalam jangka waktu yang lama.

d. Membentuk sifat agresif anak.

Anak yang kecanduan gadged akan menjadi agresif terutama saat dipisahkan dari gadgednya. Anak akan menangis, marah, membentak, dan berteriak. Bukan Cuma tu, sifat agresif anak juga bisa terbentuk karna tontonan konten dewasa yang baik itu secara sengaja/ tidak sengaja ia tonton.

e. Sulit membedakan kenyataan dan dunia maya.


Anak yang kematangan berpikirnya belum berkembang baik akan mengaami kesulitan dalam membedakanmana yang kenyataan dan mana yang realita. Akibatnya, semua hal yang ia lihat di dalam gadged bisa langsung ia terapkan dalam kehidupan nyata termasuk hal-hal yang bersifat negatif.  seperti kasus dimana anak-anak sd melakukan kekerasan fisik terhadap teman-teman sebayanya yang ternyata banyak dipicu oleh game yang dimainkan menampilkan banyak sekali adegan kekerasan.

Melihat banyak sekali akibat yang ditimbukan dari kecanduan gadged, sudah selayaknya kita sebagai orang dewasa terutama sebagai orangtua agar semakin waspada. Terlebih lagi menurut Dr. Nicholas Kardaras, penulis buku " Glow Kids'', Yang juga seorang ahli dalam bidang kecanduan di Amerika Serikat, mengatakan bahwasannya lebih mudah menangani pasien yang kecanduan obat-obatan terlarang ketimbang pasien yang kecanduan gawai.

Apasaja sih ciri-ciri anak yang sudah kecanduan gadged yang perlu ayah dan bunda waspada ?

  • Frekuensi anak dalam menggunakan gadged lebih banyak ketimbang frekuensi saat anak bermain bersama teman-temannya
  • Gadged adalah permintaan rutinnya di mana pun, kapan pun itu. Dan mengelarkan sifat agresifnya saat tidak diberi gadged.
  • Tidak suka beraktivitas di luar rumah. Sering merengek minta pulang ke rumah agar bisa kembali bermain bersama gadged/ game yang tersedia di ruamah.
  • Suka membangkang. Seperti tidak mau mandi, susah disuruh makan, karena lebih memilih tetap bermain dengan gadgednya.

Lihat dan waspadai apabila beberapa ciri-ciri di atas ditemui pada anak. segeralah ambil langkah-langkah berikut ini  sebelum candu pada anak semakin sulit untuk disembuhkan :

  • Membatasi penggunaan gadged. Seperti maksimum bermain gadged hanya 1 jam dalam sehari sebagai hiburan. Karna dengan memberikan batasan waktu anak juga belaar untuk mengatur waktunya kita sebagai orangtua harus bisa membreikan alasan yang logis agar anak dapat menaati peraturan yang sudah ditetapkan.
  • Tetapkan wilayah bebas gadged. Menetapkan beberapa tempat di rumah yang saat berada dalam wilayah tersebut tidak boleh menggunakan gadged. Seperti ruang makan, dan kamar tidur.
  • Alihkan perhatiannya. Pada poin ini orangtua dituntut untuk menjadi kreatif untuk menunjukan pada anak bahwasannya ada banyak sekali kegiatan yang lebih menarik selain bermain gadged.
  • Berikan contoh yang baik. Orangtua harus menjadi panutan sekaligun contoh yang baik bagi anak  terutama dalam menggunakan gadged. Orangtua juga harus menaat batasan dan peraturan yang sudah disetujui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun