Mohon tunggu...
Sadri Adam
Sadri Adam Mohon Tunggu... Guru - Serious, Good Listener, Interest to new things

Guru Pariwisata SMK Negeri 1 Takengon, Aceh - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudah "Siapkah" Guru Menghadapi Generasi Z?

3 Desember 2017   13:50 Diperbarui: 3 Desember 2017   14:05 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan sangat dalam segala bidang melaju dengan cepat, seakan tidak ada batasan dalam ruang dan waktu. Hal tersebut dapat dilihat dalam ruang lingkup informasi dan komunikasi yang pada hari ini dapat di jangkau oleh siapa saja dan dimana saja mereka berada termasuk guru di dalamnya. Salah satu ciri-ciri bagi seorang guru abad 21 saat ini adalah menggunakan teknologi terkini. Seorang guru pada era masa kini harus mampu mengkolaborasi bahan pembelajaran dari berbagai sumber dan mengemasnya dalam teknologi informasi dengan harapan tercapainya pemahaman peserta didik yang menerima dan mengaplikasikan ilmu pengetahuannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Generasi Z (1995-2010) disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakanheadset. Apapun yang dilakukan  kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.

Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka. Generasi Z ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan maupun pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
  2. Sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter atau SMS. Melalui media ini mereka jadi lebih bebas berekspresi  dengan apa yang dirasa dan difikir secara spontan.
  3. Cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.
  4. Terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Misalnya membaca, berbicara, menonton, dan mendengarkan musik secara bersamaan. Hal ini karena mereka menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak bertele-tele dan berbelit-belit.
  5. Cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung egosentris dan individualis, cenderung ingin serba instan, tidak sabar, dan tidak menghargai proses.

Berdasarkan ciri-ciri Generasi Z tersebut di atas, untuk menjadi seorang guru pada abad 21 saat ini, guru tersebut harus memiliki komitmen yang tinggi terkait dengan pengembangan diri dalam aspek pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Sehingga mampu menghadapi peserta didik yang notabene adalah Generasi Z untuk saat ini, di samping itu juga seorang guru harus dapat membantu semua peserta didik dalam memperoleh dan mengembangkan keterampilan  mereka.

Menurut British Council, keterampilan dasar pengajaran abad 21 yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam menghadapi Generasi Z meliputi enam bagian yaitu :

  1. Berpikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah
  2. Komunikasi dan kolaborasi
  3. Kreatif dan imajinatif
  4. Kewarganegaraan digital
  5. Literasi digital
  6. Kepemimpinan siswa dan pengembangan diri.

Dalam kaitannya dengan hal-hal tersebut di atas, seorang guru abad 21 harus mampu menghadirkan pembelajaran yang interaktif serta membuka wawasan peserta didik dalam memberdayakan informasi dan komunikasi sebagai sumber media yang digunakan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Di samping itu seorang guru abad 21 juga harus mampu membelajarkan peserta didik dalam belajar bagaimana menyelesaikan masalah yang sukar, melatih mengambil kesimpulan secara ilmiah dan mengarahkan peserta didik untuk mampu membuat keputusan yang efektif dalam proses pembelajaran.

Dengan memiliki enam keterampilan dasar pengajaran di atas, harapannya adalah dapat terwujudnya kondisi yang kondusif dan bersahabat antara guru dan peserta didik selaku Generasi Z di tengah perubahan yang sangat cepat dalam bidang teknologi dan informasi.

Peserta didik saat ini juga lebih antusias dalam menggunakan teknologi digital untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam jarak jauh, sehingga peranan seorang guru dalam hal ini harus mampu memfasilitasi dalam konteks pembelajaran. Lebih dalam lagi peranan guru tersebut mampu memfasilitasi peserta didik  dalam menampilkan hasil kreativitas dan inovasi mereka dalam bidang teknologi khususnya. Dalam hal ini peserta didik tidak selalu jadi pihak yang mengkonsumsi teknologi namun mereka mampu menghasilkan karya yang orisinil, dalam hal ini dukungan dari guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan sehingga peserta didik dapat mengekspresikan karyanya.

Peran guru tidak hanya sampai disitu saja, seorang guru juga harus mampu menjadi mitra bagi peserta didik dalam hal penggunaan teknologi informasi khususnya, hal ini perlu dilakukan agar peserta didik dapat dengan bijak dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi informasi serta menunjukkan sikap yang baik ketika menggunakan teknologi informasi.

Peserta didik yang kini berada di tengah gencarnya teknologi berbasis digital yang mudah di akses kapan saja dan dimana saja, sudah menjadi tanggung jawab guru dalam hal ini untuk memberikan bimbingan baik secara moral maupun emosional sehingga peserta didik menjadi cerdas dalam mengelola informasi digital mulai dari menemukan sampai menggunakannya sesuai kebutuhan secara etis dan penuh tanggung jawab.

Lalu, bagaimana potret guru kita saat ini? Sudah siapkah mereka menghadapi peserta didik kita saat ini yang tidak lain adalah Generasi Z?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun