Sebagaimana tema artikel ini, Pandemi Memperbaiki Komunikasi kita sengaja saya bicarakan dengan tujuan sederhana bahwa ternyata pandemi tidak selalu di pandang negatif, sebab masih banyak manfaat positifnya. Bagaimana memperbaiki komunikasi kita selama pandemi?
Tentunya, diantara kita memiliki cara-cara atau pun metode memperbaiki sistem komunikasi kita masing-masing, baik itu individu atau organisasi. Saya meliha lima (5) hal penting untuk memperbaiki komunikasi menjadi efektif selama pandemi, berikut caranya :
Pertama, saya tidak terlalu suka sama pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan. Pertanyaan tidak relevan menurut saya sangat berpengaruh dengan kinerja kita, terutama perihal tanggungjawab. Apalagi kita yang ada dilingkungan kerja (perusahaan/organisasi)
Saya pikir kita semua pada pandemi ini memiliki rasa takut itu benar dan wajar saja. Karena pandemi itu mematikan. Tetapi, tentunya kita tidak melepas sebuah tanggungjawab yang telah diberikan sebagai tugas kita
Artinya secara tidak langsung, diantara kita meskipun sangat takut dengan pandemi tetapi tidak menolak sebuah tanggungjawab yang dibebankan, inilah poin penting dari komunikasi yang kita jaga
Seseorang atau atasan kita akan memaklumi kalau bekerja di masa pandemi bisa jadi efektif bisa jadi tidak efektif. Tapi, tidak semua atasan, tidak semua orang bisa menerima bahwa ada tanggungjawab tidak lakukan, lalai.
Untuk menjaga hal ini, pertanyaan tidak relevan merupakan faktor gangguan yang sebenarnya dalam sistem komunikasi dalam hal tanggungjawab. Maksud saya, memebrikan tanggungjawab pada seseorang tidak harus menayakan sesuatu yang privasi
Misalkan kemampuan orang yang kita berikan tanggungjawab, atau loyalitas teman untuk menjaga sebuah rahasia. Hal privasi yang tidak relevan menjadi pertanyaan dan akan menghancurkan komunikasi kita terhadap orang lain
Kedua, jadilah orang yang responsif. Responsig sangat penting dalam komunikasi sosial kita. Kalau orang yang responsif tentunya memiliki sikap simpati dan sangat berempati, sudah barang tentu suatu interaksi yang baik akan dibangun dengan sendirinya.
Artinya, selama kita berpikir bahwa kita tidak memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang, orang lain juga mengalami hal demikian di masa pandemi.
Penggerak paling penting dalam memperbaiki sistem komunikasi adalah sikap, terutama empati dan rasa simpati kita terhadap orang di lingkungan kita yang terkena dampak, nasibnya sama seperti kita