Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ingin Pulang Pada Suasana Asri di Desa (Seri II)

9 Mei 2021   01:00 Diperbarui: 9 Mei 2021   09:18 4333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Desa Lebih Tenang

Yang saya tahu, tidak bisa membandingkan apapun fasilitas yang ada di desa dengan fasilitas di kota. Tetapi bicara tentang kesederhanaan yang melahirkan ketenangan hati hanya bisa ditemukan di desa tanpa fasilitas mewah seperti di kota. Hal inilah menciptakan ketenangan yang berbeda, kondisi sosial di desa mendorong orang kembali kepada pribadi yang santun, saling menghormati, menghargai dll.

Kenyamanan di desa sudah menjadi budaya, nyaman dan tenang adalah nafas psikologi warga desa. Orang-orang desa sangat ramah, kalau di kota saling marah-marahan. Kehidupan dengan suasana yang asri menjamin psikologi orang desa selalu baik jika dibanding dengan orang di kota. Tidak heran saat ini, mudik lebaran tahun 2021 orang tumpah ruah pulang ke desa sekedar melepas penat, hilangkan stres ketika bertemu dengan keluarga dan suasana yang tenang maupun damai yang hanya di dapatkan ketika di desa. Mengapa harus ke desa?

Karena hanya di desa lah suasana yang damai dan tenang kita dapatkan, mana ada di kota suasana yang kita harap membuat hati kita tenang, sejauh ini tidak ada. Di kota menjadi orang baik sangat mahal harganya, artinya sangat susah mencari orang-orang baik di kota. Antara 100 orang di kota, 1-2 orang yang dijamin akan baik sesama tetangga mereka, hal ini tidak ditemukan di desa. 100 orang di desa, semuanya baik pada tetangga ya karena emang di desa realitas sosialnya begitu.

Sahabat, teman, kenalan di kota memang sangat mahal sama halnya dengan harga barang-barang di kota. Berbeda sebaliknya di desa, teman dan sahabat mudah didapat, barang-barang pun tidak terlalu semahal yang di jual di kota. Makan sayur, buah, dan semua hal di kota harus dibeli. Di desa, kebutuhan hidup semua didapat dengan sesuka hati sebab tidak jarang orang melakukan barter. Menukar pisang dengan sayuran, menukar ubi dengan tomat dan bawang, saling tukar buah pepaya dengan ikan dll

Perbedaan ini mengkin terlihat sangat mencolok yang kita sering sebut sebagai gaya hidup. Benar adanya, gaya hidup akan mempengaruhi kualitas hidup, tetapi orang hidup di desa dengan suasana asri di lingkungan sosialnya mempengaruhi psikologi dan kualitas hidup mereka, rasa sosial yang tinggi juga solidaritas yang tidak bisa di temukan jika hidup di kota.

Kurang lebih 16 tahun saya sudah kelaur dari desa tempat saya dibesarkan. Dan kurang lebih 16 tahun itu saya mendapatkan hal yang sama bahwa biaya hidup di kota mana saja selalu mahal. Hal ini berbeda dengan di desa, tidak perlu biaya mahal untuk bisa hidup. Minum kopi pagi, teh, minum kopi sore dan dibeberapa waktu di desa masih saya dapat gratis. Di kota, minumnya gratis habis bayar. Artinya hidup di desa tidak butuh biaya yang banyak sebagaimana hidup di kota.

Mengapa orang hidup di desa lebih merasa nyaman, tentram dan sangat tenang? Hal ini karena di desa tidak mahal biaya hidup, tetanggaan saling bagi, tingginya rasa kepedualian antar sesama. Gaya hidup sederhana yang mendorong hidup di desa jauh lebih baik dari pada di kota. Itulah mengapa orang ingin pulang di desa yang asri setiap ramadhan tiba.

Di desa, suasana alam adalah jaminan orang hidup sehat. Jika membandingkan dengan suasana kota, peluang orang bisa hidup lama sangat sedikit. Artinya resistensi, resiko, konflik, polusi, lingkungan yang tidak aman dll. Survive, di desa semua yang dari alam dapat memberikan kamu pertahanan hidup, dari makan minum, tempat tinggal yang layak dan jauh dari ketakutan akan perempokan sebagaimana kota-kota besar. Semua ketenangan dan kemudahan itu hanya akan kamu rasakan ketika kamu sudah di desa.

Gaya Hidup Sehat Di Desa

Selain banyak hal yang dapat kita lakukan di desa, alam menjadi pemenuhan kebutuhan yang paling lengkap. Kesehatan jelasnya sangat berbeda dengan kehidupan di kota. Banyak kreasi yang dapat di lakukan di desa yang tidak dapat dilakukan di daerah kota.

Orang di desa memanfaatkan alam untuk meningkatkan taraf hidupnya, di kota untuk meningkatkan taraf hidup kita membutuhkan biaya hidup yang sangat mahal.harus menggarap setengah memaksa potensi diri untuk bisa hidup, lengah sedikit terancam mati lapar. Hal terbaik yang kamu dapatkan ketika di desa adalah suasana yang alami, rumah yang penuh dengan kasih sayang, cinta tumbuh di dalam rumah memancarkan kebahagiaan itu sangat nyata.

Tidak ada konflik tetangga, tidak ada kebencian, erat toleransi dan gotong royong menambah nilai kehidupan yang sebenarnya di desa. Hal inilah yang menjadi pemicu mengapa setiap momen liburan orang di kota selalu ingin pulang. Karena rumah adalah tempat paling nyaman untuk melabuhkan rasa lelah selama bertahun-tahun melakukan aktivitas rutin di daerah kota.

Udara pagi yang sehat jelasnya tidak kita temukan di daerah kota, apalagi lingkungan yang berkualitas, hijau dan sangat indah. Sebagaimana sebelumnya sudah di jelaskan di Seri I. Orang di desa melakukan aktivitas mencari nafkah dengan mengerakhkan tenaga secara fisik. Hal ini yang tidak dapat di lakukan di kota. Untuk kesehatan jasmani, orang di kota harus membayar mahal untuk itu.

Perbedaan terlihat ketika cara mengkonsumsi makanan di desa dan di kota. Untuk makan sehat, di desa sangat banyak tersedia di alam sekitar. Di kota, kita perlu ke market untuk mendapatkan makanan segar padahal sudah diawetkan dengan pendingin atau bahkan tidak jarang kita temukan pengawet untuk mempertahankan kesegaran dan bentuk fisik makanan. Kontak langsung dengan matahari adalah rutinitas orang desa, di kota orang-orang takut terhadap sinar matahari. Tidak heran jika banyak kita jumpai orang desa yang memiliki umur panjang dan tetap kuat walaupun di usia tua mereka.

Kerukunan 

Jiwa sosial yang tinggi dan solidaritas merupakan hal terpenting yang hanya kamu dapat  ketika di desa, orang-orang yang sangat peduli dengan norma dan etika sebagai sesama manusia sosial. Rasa kebersaman terpatri sejak dari kecil membuat orang didesa jauh berbeda dengan orang-orang di kota.

Anak-anak di kota tidak dididik dengan jiwa sosial yang tinggi, sehingga tidak bisa bergaul ketika mencapai usia dewasa. Di desa, etika adalah dasar sosial yang di pegang sangat erat. Teman, tetangga dan semua orang adalah saudara. Kamu tidak akan menemukan hal seperti ini ketika tinggal di kota. Satu pekerjaan berat dapat diselesaikan dengan kebersaman bingkai gotong royong tampa harus mengeluarkan tenaga, biaya yang banyak dan mahal.

Apakah kamu masih ingin tetap tinggal di kota dan tidak ingin pulang tahun ini? Rumah sudah memanggilmu, cinta dan kasih sayang telah menunggu wajah lelahmu setelah berpuluh-puluh tahun tinggal di kota. Ayo, pulang !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun