Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lalu, Apa Makna Perjuangan Kalau Tidak Merdeka?

21 Oktober 2017   00:35 Diperbarui: 21 Oktober 2017   01:31 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: pinterest.com/koki4122

Analisa kita sederhana, peribumi yang mana yang berhak melarang menggunakan kata pribumi dalam setiap pidato, secara hukum/UU sudah jelas dilarang menggunakan dengan alasan politis rasional. Seperti membuka katup Keraan untuk orang asing datang dan menggantikan posisi pribumi dalam menjaga kehidupan tanah airnya? 

Jangan sampai larangan ini berbau konfrontasi atau sebuah konspirasi besar seperti tahun awal kemerdekaan bangsa. Siapa bertanggungjawab atas itu? Pada akhirnya pribumi menjadi tersisih, ditindas lalu dijajah Kembali? Meskipun Republik ini sebagai negara dengan dinamika politik serta segenab polemik kehidupan yang makin meningkat. Orang pribumi sebagai orang asli sangat peka terhadap penjajahan dan kolonialisme gaya baru. 

Dalam meghadapi hal demikian, suara-suara kecil masih teriak dan sesekali terjadi sengit dalam beda pendapat arah perubahan dikendalikan oleh siapa dan siapa. Sebagai sejarah paling kelam dalam hidup orang pribumi sebelum bangsa ini merdeka adalah sejarah pahit, agaknya negara yang sudah merdeka ini tidak akan diserahkan nasibnya kepada orang asing. Orang-orang yang bercita-cita merusak negara ini dan menikmati kekuasaan tanpa kedaulan rakyat. 

Haruskah penduduk pribumi digantikan dengan penduduk Indonesia? Banyak jawaban dalam menelaah perkara yang satu ini. Penggunanan fresa pribumi sekarang menjadi PR untuk kita semua. 

Prinsipnya, menggantikan atau tidak frasa dari kata pribumi sebab dinggap akan memicu konflik seperti masa lalu. Kita masih tetap berpegang kepada semboyan rakyat adalah satu, sebagai orang asli indonesia, sebagai penduduk asli bangsa ini.  Dan kalau nilai dalam memaknai frasa dari pribumi tidak lebih dari pada ada tujuan memecah belah kesatuan, maka nilai perjuangan para pemuka bangsa akan dipertaruhkan. Siapa yang akan disalahkan jika perkara demikian akan membuat tensi makin meninggi? 

Benar, pesan para pemuka bangsa. Negara ini akan hancur seketika oleh tangan orang pribumi yang menjadi asing. Hancur oleh tangan asing sudah menganggap dirinya sebagai pribumi.  Asing dalam hal ketidakhormatnya mereka kepada cita-cita bangsa, UUD 45 dan pancasila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun