Belum lama berselang, tepatnya awal Juli tahun ini, Raffi Ahmad menjadi topik bahasan favorit di jagad internet karena keberhasilannya memecahkan rekor penjualan 'live streaming' di perusahaan e-commerce Shopee dengan membukukan total transaksi senilai Rp 7 milyar dalam tempo 12 jam (CNBC Indonesia, 12 Juli 2023).
Fantastisnya rekor tersebut ternyata tak perlu menunggu lama untuk dipecahkan kembali. Kali ini giliran dr Richard Lee, yang pada 1 Agustus 2023 lalu, sukses membukukan transaksi senilai Rp 8 milyar dalam waktu 2,5 jam saja (CNBC Indonesia, 2 Agustus 2023).
Mereka berdua sama-sama menggunakan fitur 'live streaming' dari sebuah perusahaan e-commerce yang saat ini menduduki peringkat teratas di Indonesia untuk popularitas dan jumlah penggunanya. Sesuai dengan data SimilarWeb, Shopee masih menduduki posisi pertama sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung tertinggi selama bulan Mei 2023 dengan 161 juta pengunjung, ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan mereka meraup transaksi yang fantastis. Lantas apa faktor lainnya?
Penjual yang familiar dan ramah
Merk produknya mungkin tak terlalu akrab di telinga, namun 'Shopee' dan 'Raffi Ahmad' jelas sangat lekat di benak para netizen yang gemar berbelanja secara daring.Â
Sosok Raffi dalam kapasitasnya sebagai aktor, pembawa acara, dan pengusaha sukses yang membuat dia dijuluki 'sultan' merupakan daya tarik tersendiri. Konsistensinya menjaga popularitas bisa dilihat pada derasnya konten-konten yang mengusung keseharian Raffi plus keluarga besarnya di ranah sosmed. Nyaris tak ada jam yang bergulir tanpa kehadiran tayangan video atau cuplikan berita tentang mereka.
Kisah sukses Raffi, terutama dalam aspek finansial, menjadi sumber inspirasi atau malah sumber kecemburuan yang selalu dinanti oleh kalangan luas. Hal inilah yang membangun basis penggemar yang kian membesar dan loyal, sehingga apapun yang ditawarkan Raffi dan keluarganya akan selalu disambut hangat.
Basis penggemar Richard memang belum sebesar Raffi tapi dia sudah mulai konsisten membangun citra dirinya untuk mendulang perhatian dan apresiasi masyarakat secara lebih luas sebagai modal untuk membentuk basis penggemar yang diharapkan besar secara kuantitas serta loyal.
Keduanya juga menjawab dahaga penggemar untuk berinteraksi langsung dengan mereka saat menjual produk di sesi 'live straming'.
Selain secara sistematis meneriakkan jargon-jargon promosi untuk menarik hati penonton agar segera menuntaskan pembelian produk-produknya, Raffi juga berinteraksi dengan membacakan komentar atau menjawab pertanyaan detail terkait produk di kolom chat.
Sementara dr Richard; selain menjawab berbagai cerita, dia juga merespon keluhan dengan langsung memberikan solusi untuk masalah kulit yang dihadapi pengunjungnya. Boleh jadi, aspek konsultasi ini menjadi nilai tambah dalam sesi penjualan daring langsungnya yang mendongkrak omset menjadi jauh lebih besar dalam tempo lebih singkat.Â
Produk yang mereka jual adalah busana dan kosmetik dimana Raffi meraih Rp7 milyar dalam 12 jam, sementara dr Richard meraup Rp 8 milyar dalam 2,5 jam saja. Tertarik berjualan secara 'live streaming' ?
Mulai dengan pencitraan ...
Istilah 'pencitraan' memang cenderung berkonotasi negatif karena sering dikaitkan dengan sikap hipokrit. Namun pencitraan diri (personal branding) yang sehat justru menekankan pada sisi positif karakter asli diri sendiri. Pencitraan yang dilakukan dengan kepura-puraan semata untuk meraih simpati publk demi mencapai tujuan/ambisi tertentu, pada akhirnya hanya akan merusak mental praktisinya.
Pencitraan diri, menurut success coach sekaligus perancang strategi bisnis Anna Lundberg, merupakan upaya membangun reputasi dan citra diri di mata dunia luar, lalu memasarkannya sebagai sebuah label tentang kapasitas diri seseorang.Â
Pada dasarnya label pribadi, papar Anna dalam artikel ' Personal branding secrets : 7 steps to building outstanding personal brand ' adalah kisah tentang seseorang yang diceritakan secara luring atau daring oleh orang lain saat figur bersangkutan tidak ada bersama mereka.
Ketika berbincang tentang Raffi Ahmad dengan tetangga atau di medsos, mayoritas warga negeri ini langsung paham siapa yang dimaksud dan apa kapasitasnya. Itulah label (merk) pribadi dan konsumen akan dengan mudah tergerak membeli produk-produk yang ditawarkan Raffi karena figurnya menjadi daya tarik utama.Â
Lalu pemakaian platform pemasaran e-commerce yang juga sangat populer berikut strategi pemasaran yang telah disiapkan perusahaan tersebut juga sangat membantu Raffi dan Richard meraup omset penjualan fantastis mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI