Pejabat Serawak yang wilayahnya berdampingan dengan Kalimantan dimana kualitas udaranya sudah sangat parah terang-terangan menuntut Indonesia untuk mengirimkan masker dan perlengkapan medis bagi warganya yang terkena dampak polusi (Phys.org, 11 September 2019).
PM Tun Dr Mahathir Mohammad, sebagaimana diberitakan oleh Straits Times-Asia, merespon tuduhan Menteri Siti Nurbaya dengan,"Sudahlah, itu hanya komentarnya sendiri. Kami tidak akan mengatakan apa-apa tentang itu."
Sementara itu Menteri Siti Nurbaya menyatakan setidaknya ada empat perkebunan kelapa sawit milik pengusaha Malaysia berbasis di Kalimantan dan Riau yang lahannya harus ditutup karena mengalami kebakaran (Reuters, 13 September 2019).
Diapun mengatakan bahwa sementara kabut asal karhutla di Indonesia mungkin telah melintas ke Malaysia, namun kebakaran yang terdeteksi minggu lalu di negara bagian Serawak, wilayah Malaysia yang berada di Pulau Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia pasti juga turut berkontribusi terhadap memburuknya kualitas udara di sana.
"Saya hanya meminta mereka bersikap obyektif dan runut dalam menganalisa data mereka."Kata Menteri Siti Nurbaya pada Reuters menanggapi pernyataan Malaysia bahwa mereka menggunakan data terbaru dari ASMC.
Menteri Yeo Bee Yin pada Kamis (12/9) menyatakan bahwa PM Mahathir akan menyurati Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan kekuatirannya tentang kabut asap yang melintasi perbatasan.