Tapi kucing memang binantang unik. Penampilannya memenuhi semua syarat untuk disebut liar dan ganas seperti harimau. Tapi posturnya kecil dan tetap jinak.
Di wilayah tertentu di Indonesia, termasuk di kampung saya, jika seorang pengendara mobil atau motor menabrak kucing di jalanan, yang menyebabkan kucing itu tewas, maka sang pengendara akan segera menghentikan kendaraannya, menunda lanjutan perjalanan, turun dan memakamkan kucing yang mati itu. Saya tidak pernah mendapatkan penjelasan rasional tentang perlakuan istimewa terhadap kucing seperti itu. Mungkin salah satunya, karena sang pengendara percaya bahwa jika kucing yang tewas tertabrak tidak dimakamkan, bisa menjadi tulah dalam perjalanan berikutnya.
Tentu banyak juga yang tidak fanatik kayak pengendara di kampung saya. Bahkan ada yang kemudian bilang begini: semua yang ada di jalanan di waktu yang tidak tepat, termasuk kucing, akan diperlakukan seperti batu. Kalau tertabrak akan diposisikan seperti batu.
Seorang kawan lainnya berkomentar protes meski tetap santun: coba cermati deh! Mannfaat kucing itu apa sih? Disembelih untuk dimakan kan haram menurut Islam (karena bergigi taring dan kukunya bercakar); kerjaannya ikut makan di rumah, kalau lengah sedikit malah sering mengobrak-abrik makanan di dapur dan meja makan. Pernah ada masanya kucing difungsikan sebagai "pemburu dan pemangsa tikus", tapi sekarang tidak lagi. Karena untuk wilayah Jakarta, misalnya, jumlah tikus jauh-jauh lebih banyak dibanding jumlah kucing. Bahkan kemudian muncul berbagai riset kedokteran yang menyimpulkan kucing adalah pemicu utama sejumlah penyakit, seperti penyakit sinus.
Tapi buat saya, sekali lagi, kucing memang binantang unik. Penampilannya memenuhi semua syarat untuk disebut liar dan ganas seperti harimau. Tapi posturnya kecil dan jinak.
Syarifuddin Abdullah | 11 Oktober 2017 / 21 Muharram 1439H
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI