Mohon tunggu...
Saidatul muna
Saidatul muna Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menemu Solusi Menuai Prestasi

23 November 2018   20:51 Diperbarui: 23 November 2018   21:24 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setidakya pemerintah sudah menjamah kawasan ini dan memberikan pemahaman terkait pentingnya hutan ini sebagai pusat konservasi. Warganya pasti sedikit banyak sudah mendapat pengaruh globalisasi dan kehidupan modern, maka hal-hal yang kami butuhkan sangat mungkin kami temukan. 

Aku mencoba menghitung pilihan-pilihan yang ada yang paling bisa menyelesaikan masalah dengan tepat dan cepat. Menunggu temanku 2 jam 15 menit dari kota itu membutuhkan waktu yang sangat lama, dan masih menyisakan 4 orang lainnya disini yang membutuhkan bantuan. 

Menerima tawaran pengurus pondok untuk menginapkan sementara para wisatawan, berarti membutuhkan tujuh kali bolak-balik untuk membawa semua penumpang. Hal ini sama dengan membutuhkan waktu 4 jam. Meminta bantuan ke kampung terdekat, maka setidaknya waktu tempuh paling lama 1 jam dengan medan tempuh yang sulit dan waktu mencari bantuan paling lama setengah jam dan paling cepat 15 menit. 

Tepat 17.45 Aku memutuskan memilih opsi untuk meminta bantuan dari warga kampung terdekat dengan menggunakan motor bantuan dari penjaga pondok. Segera aku menelpon penjaga pondok.

"Halo Pak Ibo, saya jadi meminta bantuan bapak untuk menolong kami. Hanya saja pak, saya meminta bapak untuk meminjamkan motor bapak dan bapak sekaligus untuk mengantarkan teman saya meminta bantuan di kampung terdekat yang jaraknya 6 km, karena kami tidak 

bisa kembali ke pondok lagi." Ucapku langsung pada intinya.

Aku memintanya untuk menjadi supir sekaligus karena dia adalah orang yang sudah kenal daerah sini. Dia pasti sudah lebih mahir dan mumpuni untuk melewati jalanan yang berbahaya disini. dan teman yang ku maksud adalah Lukman. Salah seorang wisatawan yang kubawa. Dia adalah seorang pekerja kantor yang memiliki kemampuan komunikasi persuasif yang bisa diandalkan. Kurasa untuk meminta bantuan kepada warga, kemampuan Lukman sangat bisa dimanfaatkan. 

Akan kucoba meminta bantuannya, aku yakin dia pasti mau karena dia memiliki karakter percaya diri dan juga sering merasa penting. Dengan kulibatkan dia dalam memecahkan masalah ini aku yakin Lukman akan dengan senang hati menerima. 

"Oke mas Ray. Saya akan mengusahakan secepat mungkin sampai sana Mas". Jawabnya di ujung telepon. 

"Owh ya pak, kalo boleh saya minta bantuan lagi, kami butuh air dan beberapa makanan, untuk mengembalikan tenaga dan energy kami pak. Dan barangkali bapak punya senter dan alat perlindungan di hutan yang bisa kami gunakan, kami akan sangat bersyukur jika bapak berkenan membawanya". Pintaku lagi kepada Pak Ibo, hal ini kulakukan untuk berjaga-jaga. Makanan yang kami miliki tinggal dua nasi kotak dan kami semua kecuali Fred tidak memiliki senter dan alat yang bisa melindungi kami jika sewaktu-waktu ada bahaya

"Siap mas, bapak segera meluncur". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun