Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tiba-tiba Jatuh Cinta dengan Danau Toba

11 Desember 2021   17:04 Diperbarui: 28 September 2022   15:29 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara, pintu masuk baru menuju Danau Toba (Dokpri)

Mencari sarapan pagi di Tapanuli Utara bukan hal yang mudah, karena mayoritas masyarakatnya adalah non muslim kami cukup lama memutuskan mau makan apa dan dimana. Beruntung punya driver warga lokal yang cekatan, Bang Donal (driver kami) rela 2-3 kali turun untuk menanyakan apakah menu di warung tersebut halal untuk kami yang muslim. Tentunya itu tidak berlaku bagi Deny yang sudah bercita-cita ingin makan BPK (Babi Panggang Karo) khas olahan daerah Danau Toba-Samosir. Deny berhasil mewujudkan keinginannya saat extend 2 hari.

Akhirnya pilihan jatuh ke warung makan minang, kalau di Jakarta kita menyebutnya warung Padang. Entah karena suasana udara yang sejuk atau perut yang sudah keroncongan, sarapan nasi padang kami terasa nikmat. Hmmmm... tapi di Jakarta saya akan menghindari sarapan dengan nasi padang, tapi ini Danau Toba bung, apapun nikmat disantap.

Tujuan setengah hari pertama di Danau Toba saya pasrahkan ke Deny dan Kang Rifky untuk riset dan menentukan, sementara tugas saya mengajak ngobrol bang Donal yang langsung cepat akrab dengan kami. Beruntungnya 5 hari di Danau Toba, bang Donal selalu jadi driver kami dan sangat bisa diandalkan. Konon menurut cerita, Bang Donal pernah menjadi supir saat RI-2 pak Ma'ruf Amin berkunjung ke Danau Toba.

Setelah Deny dan kang Rifky riset beberapa tempat, kemudian berdiskusi mengenai rute yang nyaman dan masuk akal, kami putuskan untuk menuju kawasan Huta Ginjang dan daerah Bakara.

Huta Ginjang, kawasan ini wajib, harus dan jangan dilewatkan ketika kalian pertama kali ke Danau Toba melalui bandara internasional Silangit Tapanuli Utara. Kenapa? 

Karena ini adalah lokasi terdekat dari bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara untuk melihat pertama kalinya penampakan kaldera Danau Toba yang sudah kesohor kepenjuru dunia. Keluar Bandara ke arah kiri, kurang dari 30 menit dan kalian akan dibuat terpukau oleh sisa letusan gunung purba Toba ribuan tahun lalu ini.

Sesuai namanya Huta Ginjang, atau kampung di ketinggian dari titik ini kita bisa melihat danau yang luas sepanjang mata memandang, air yang tenang beriak kecil disapu angin, langit biru dengan awan kapas berwarna putih, angin yang berhembus kencang nan sejuk merusak tatanan rambut dan pemandangan bukit kehijauan yang bisa membuat dada ini sesak sesaat. 

Sesak karena kagum, bagaimana caranya Tuhan menciptakan keindahan ini untuk bisa kita nikmati dan syukuri.

dokpri
dokpri

30 menit di Huta Ginjang cukup membuat kulit ini menghitam tanpa disadari, kesejukan udaranya mengelabui sinar terik matahari jam 12 yang mengosongkan kulit. Pelajaran berharga pertama di Danau Toba, ada pengorbanan dibalik semua kenikmatan.

Tujuan selanjutnya adalah Bakara, berbeda dengan Huta Ginjang, ketika kita menikmati Danau Toba dari ketinggian, di Bakara kita turun mendekat ke Danau Toba, menuju air terjun Janji dan Makam Sisingamangaraja. Saya sangat penasaran untuk bisa masuk kedalam makam, sayang saat kami sampai dilokasi, penjaga makam sedang tidak ada ditempat. Sehingga niat kami untuk masuk ke area makan tidak terlaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun