Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mantri Pasar

19 November 2015   08:02 Diperbarui: 19 November 2015   12:45 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku terdiam, kemudian menoleh ke jendela. Matahari sudah mulai meninggi.

“Pak Carik Darmin punya dendam,” jelas Bapakku.

Setelah tiga bulan menerima laporan keuangan Pasar Manis dari Bapakku, Lurah karjo membandingkan dengan pendapatan yang diperoleh sebelum ia menjadi Lurah.

“Kenapa selisihnya jauh berbeda dengan sekarang?” Bertanya Pak Lurah Karjo di ruang kerjanya. Mereka hanya berdua dengan Pak Carik Darmin.

Wajahnya memerah.  Pak Carik Darmin sama sekali tidak suka dengan pertanyaan itu. Ia jawab seenaknya. “Dapatnya sebesar itu, ya ditulis seperti itu!”

Lurah Karjo melihat ada kejanggalan-kejanggalan dengan hasil perbandingan itu. Tapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Pamong desa lainnya pun enggan bicara. “Saya nggak tahu-menahu soal itu, Pak Lurah.”

Semenjak itu, hubungan kedua pamong desa itu terlihat dingin. Ada ganjalan di antara mereka. 

Apa mau dikata, Bapakku akhirnya mengambil alih tanggung jawab itu. Ia bersedia mengganti rugi semampunya. Pikirnya, tidak mungkin menyalahkan, apalagi menyudutkan mantan Lurah Karjo yang sudah meninggal.

“Mikul dhuwur mendhem jero” Demikian alasan Bapakku.

“Bukankah itu merugikan Bapak sendiri?”

Beliau menggangguk. Itu risiko sebuah pilihan, ujarnya. Sampai akhirnya, tanah warisan dari orang tua dijual untuk menutup kasus ini. Ibu sangat terguncang kehilangan tanahnya. Mulailah dia sakit-sakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun