Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mantri Pasar

19 November 2015   08:02 Diperbarui: 19 November 2015   12:45 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***
“Bapak iklas dengan kejadian itu. Bapak tak peduli dengan tanah yang harus dijual. Yang penting urusan selesai, tidak berlarut-larut. Bapak tidak mau masuk penjara.  Kalian masih belia.  Bagaimana dengan ibumu nanti. Itu yang jadi pertimbangan. Bapak yakin, kamu tidak setuju dengan cara itu. Tapi waktu itu, tidak ada pilihan yang lebih baik. Kamu harus mengerti itu!”

Aku hanya sedikit mengangguk.  Beliau melanjutkan, setelah kerongkongannya ia basahi dengan menelan air ludah.  Jakunnya tampak jelas bergerak.  Dan, urat-urat di leher menunjukkan perjalanan hidupnya yang panjang.

“Carik Darmin merasa tersinggung dengan keingintahuan Lurah Karjo terhadap laporan keuangan Pasar Manis. Ia merasa kemapanannya sedang diusik oleh pemimpin baru. Dan dia enggan menerima cara seperti itu.”

Aku akhirnya ingin tahu, kenapa hal itu ditanyakan ke Pak Carik Darmin?

Bapak menatapku dengan mata yang mulai mengantuk.

“Pak Darmin itu memang Carik, tapi dia juga merangkap jabatan sebagai Mantri Pasar”


Setelah itu, Bapakku perlahan memejamkan mata. Tak lama kemudian tertidur dan lupa dengan anaknya yang sedari tadi diajak bicara.

 

 

_____ Bumi Cahyana, 18 November 2015.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun