Mohon tunggu...
Rohmiati Zakiah
Rohmiati Zakiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Fisika - UPI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalisasi Pembelajaran Daring di SMAN Cimanggung

30 Juli 2021   23:36 Diperbarui: 31 Juli 2021   07:22 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penerapan Hybrid Learning (perpaduan antara PTM disekolah dan belajar di rumah) yang dicanangkan akan mulai dilaksanakan pada awal tahun ajaran 2021-2022 di SMAN Cimanggung Kabupaten Sumedang harus tertunda mengikuti instruksi pemerintah pusat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi dan juga merujuk pada aturan PPKM darurat di wilayah Jawa dan Bali.

Di awal pandemi Covid-19 pembelajaran dilaksanakan seperti jadwal biasa dari 07.00 sampai jam 15.30 WIB, perlunya penyesuaian dari luring ke daring membuat pembelajaran pada masa tidak efektif dan kondusif, banyak yang tidak terkontrol mengingat siswa-siswa yang belajar di rumah tidak dapat dipastikan kesiapannya untuk mengikuti pembelajaran.

Pada tahun pelajaran sebelumnya (tahun ajaran kedua di masa pandemi) dibuat sistem baru yang dirasa lebih memudahkan dan efektif yaitu dengan pembelajaran tatap muka daring per peminatan misal X MIPA seangkatan dalam sekali pembelajaran, teknis pembelajaran diserahkan kepada masing-masing guru dan ditemui kendala yang sama yaitu sulitnya memantau para siswa dan cukup sulit juga memantau para guru apakah masuk kelas atau tidak sehingga kurang diketahui kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Sumedang, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka terbatas dengan sistem hybrid learning akan di tunda.

"Jadi dengan segala hormat kami mohon maaf pada semua orang tua bahwa demi kebaikan anak anak PTM yang sedianya akan dilaksanakan 15 Juli ditunda terlebih dahulu," jelas Agus Wahidin.

Mempertimbangkan hal tersebut bagian kurikulum SMAN Cimanggung menyusun pembelajaran tatap muka secara daring yang disesuaikan dengan arahan dari dinas pendidikan kabupaten Sumedang dan khususnya pemerintah daerah Cimanggung.

Bagian kurikulum juga menyediakan fasilitas Teaching Station untuk beberapa guru yang terbiasa menggunakan papan tulis atau menulis di kertas, diadakan set alat untuk mengajar dengan papan tulis yaitu berupa kamera untuk merekam, dan greenboard dengan kapur tidak digunakan whiteboard karena permukaannya yang memantulkan cahaya.

“Sedang dilakukan juga penelitian untuk membantu para guru senior yang terbiasa mengajar menggunakan papan tulis salah satunya dengan dibuatnya teaching station ini, tempat untuk bapak ibu guru yang mengalami kesulitan menyesuaikan dalam pembelajaran daring ada kurang atau tidak bisa menggunakan fitur-fitur pendukung seperti menggunakan power point dengan penjelasan yang lebih rinci dari coretan pen tablet.” Ujar bagian kurikulum dalam diskusi singkat dengan penulis.

Pada tahun pembelajaran 2021-2022 ini SMAN Cimanggung tetap menerapkan sistem BDR (Belajar Dari Rumah). Teknisnya pembelajaran di mulai pada pukul 07.30 WIB melalui media video konferensi lalu dibuat ruangan untuk setiap kelas di masing-masing angkatan sampai dengan pukul 12.00 WIB.

Untuk setiap mata pelajaran dijadwalkan satu jam pelajaran yaitu berdurasi 60 menit yang diatur sedemikian rupa sehingga bisa mempertimbangkan keadaan siswa, baik mengenai kemampuan siswa menggunakan paket data, kesiapan fisik dan juga mental siswa. 5 menit pertama dilakukan  pengondisian kelas siswa diminta untuk membuka kamera dan diperiksa apakah menggunakan seragam atau tidak, kondusif tidaknya suasana tempat belajar dan sambil menyapa para siswa. 

Memastikan siswa sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk belajar. Untuk mata pelajaran eksak cukup sulit bagi siswa belajar mandiri sehingga membutuhkan pemaparan dan penjelasan materi yang lebih lama dari guru, biasanya 30 menit untuk menyampaikan konsep di antaranya melalui ppt dilengkapi penjelasan langsung menggunakan pen tablet atau melalui video pembelajaran, lalu 15 menit untuk pembahasan contoh soal dengan metode diskusi di video konferensi, WA, ataupun telegram, dan 15 menit terakhir untuk mengukur sejauh mana pencapaian siswa selama pembelajaran.

Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum menyampaikan tantangan bagi guru untuk memaksimalkan satu jam pelajaran dalam satu pekan.

“Guru harus bisa merancang pembelajaran mulai dari memaparkan konsep sampai melakukan penilaian dalam waktu 60 menit, pembelajaran harus dirancang secara apik agar bisa dioptimalkan 60 menit”.  

Seluruh guru menyepakati agar siswa tidak berhutang tugas, boleh diberikan materi tambahan di luar jam tetapi bukan berupa tugas. Diusahakan dalam 60 menit pembelajaran tuntas sehingga tidak ada tugas di luar waktu belajar untuk menghindari penumpukan tugas yang mungkin memberatkan dan mengganggu kenyamanan siswa selama belajar. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan platform apa pun yang dikuasai guru. Akan diberikan juga laporan berapa lama durasi siswa menghadiri pembelajaran tatap muka secara daring melalui media video konferensi di setiap pekannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun