Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Ribut Lagi! Mari Berpikir Positif Soal RAPBD DKI Jakarta dan Anies

16 November 2019   09:37 Diperbarui: 16 November 2019   09:38 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: detiknews.com

Kampung kumuh juga akan bertransformasi menjadi kampung digital, dimana koneksi wifi tersambung di setiap kampung, tidaa ada lagi jomblo yang merana karena kehabisan pulsa, atau diputus pacarnya gara-gara koneksi internet mati sebab kuota tidak memenuhi.

Hal-hal detail tadi tentu menjadi pertimbangan Pemda DKI dan Gubernur tentunya, betul-betul visioner sejati. Dan itu tidak murah rudolfo. 

Butuh konsultan luar negri yang mahal, butuh bule-bule buat ngurus ginian, kamu yang masih kere mana ngerti visi kayak gini. Jadi, daripada komentar mending balik kerja lagi gih...

Dan jangan lupa, matikan kuota pas motor masuk ke terowongan. Supaya ngirit.

4. Septic Tank 166 Milyar

Anggaran ini fantastis? Ah biasa saja. Memang fantastis, tapi coba bersikap positif bahwa Septic Tank ini adalah Septic Tank anti ledak. 

Sudah pada tahu kan berita Septic Tank meledak di Cakung, Jakata Timur?

Nah, ini adalah pembenaran bahwa membangun Septi Tank itu tak bisa sembarangan. Pemda DKI ingin membangun Septic Tank yang ramah anak, ramah lingkungan dan ramah kesehatan. Lagi-lagi visioner.

Pertama, Septic Tank harus anti ledak, terbuat dari bahan khusus tentunya.

Kedua, Septic Tank bisa menjadi tempat bermain anak, utamanya petak umpet. Sekarang, anak-anak kekurangan permainan, lahan kota semakin menipis, dan polusi udara makin menggila.

Pemda DKI berfikir cermat, Septic Tank tidak boleh bau, untuk itu desain Septic Tank harus spesial, untuk itu butuh pula konsultan khusus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun