Mohon tunggu...
Wan Riyansyah Febrito
Wan Riyansyah Febrito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM: 43122010413 Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ontologis Episteme Kejahatan: Dalam Dimensi Filosofis dan Epistemologis

19 Juni 2023   07:18 Diperbarui: 19 Juni 2023   07:19 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.merdeka.com/peristiwa/waspadai-deretan-aksi-kejahatan-yang-rawan-terjadi-jelang-lebaran.html

Pendekatan Filosofis terhadap Kejahatan

Pemahaman ontologis episteme kejahatan juga melibatkan pendekatan filosofis untuk memahami fenomena ini. Beberapa pendekatan filosofis yang relevan adalah:

1. Etika dan Moral

Pendekatan etika dan moral berupaya untuk memahami kejahatan melalui lensa nilai-nilai dan etika. Teori-teori etika seperti etika deontologi dan etika utilitarianisme membahas pertanyaan tentang keadilan, tanggung jawab moral, dan konsekuensi tindakan. Pendekatan ini mempertimbangkan masalah moral yang muncul dalam konteks kejahatan, seperti pertanyaan tentang hak asasi manusia, keadilan, dan kewajiban moral.

2. Filosofi Hukum

Filosofi hukum mempertanyakan sifat dan justifikasi hukum dalam konteks kejahatan. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah hukum memiliki otoritas moral untuk mengkriminalisasi tindakan tertentu, apa tujuan hukum dalam menghadapi kejahatan, dan bagaimana hukum harus diterapkan dalam kasus kejahatan, semuanya merupakan pertanyaan yang relevan dalam konteks ontologis episteme kejahatan.

3. Filosofi Politik

Filosofi politik menganalisis kejahatan dari sudut pandang struktur politik dan sosial. Pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana ketidaksetaraan sosial dan politik berkontribusi terhadap terjadinya kejahatan, bagaimana kekuasaan dan struktur kelembagaan mempengaruhi fenomena kejahatan, dan bagaimana solusi politik dapat diterapkan untuk mengatasi kejahatan adalah pertanyaan yang diperdebatkan dalam konteks ini.

Kejahatan dalam Mitos

Mitos adalah narasi tradisional yang sering digunakan untuk menjelaskan fenomena alam, perilaku manusia, dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Dalam banyak mitos, kejahatan seringkali dijelaskan sebagai konsekuensi dari campur tangan dewa atau kekuatan supernatural. Contohnya, dalam mitologi Yunani, ada kisah tentang Pandora yang membuka kotak yang membebaskan segala macam kejahatan ke dunia. Dalam mitologi Mesir, kejahatan dikaitkan dengan prinsip kekacauan dan ketidakharmonisan yang bertentangan dengan prinsip kebaikan dan keadilan.

Mitos menyediakan penjelasan yang lebih berfokus pada dimensi religius, spiritual, dan simbolis tentang sifat dan asal-usul kejahatan. Interpretasi kejahatan dalam mitos sering kali memperhatikan kekuatan supranatural, pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, serta pengaruh tak terlihat yang dapat mempengaruhi tindakan manusia. Namun, interpretasi mitologis tersebut tidak selalu berdasar pada pemahaman rasional atau metode ilmiah yang sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun