Mohon tunggu...
R Valentinus Biaggi
R Valentinus Biaggi Mohon Tunggu... Lainnya - RV Biaggi

Yogyakarta - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Malam yang Luar Biasa di Maguwoharjo! Indonesia Angkat Piala!

14 Agustus 2022   15:40 Diperbarui: 14 Agustus 2022   16:07 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram @pssi

Para pemain menuju tribun utara tempat penulis dan kawan-kawannya ada untuk merayakan gol tersebut. "SIAPA KITA? INDONESIA" begitu yang dikatakan bung Valentino 'Jebret' yang direspon bung Kusnaeni setelah gol tersebut. Gol yang kemudian mengakhiri babak pertama. 

Babak ke-2 dimulai, babak di mana membuat jantung selalu berdebar. Karenanya, Vietnam selalu mengancam gawang Indonesia. Tak seperti babak pertama, babak ke-2 Indonesia tak punya banyak peluang dan mengandalkan serangan balik. 

Serangan balik diokrestrai Crespo yang masuk menggantikan Zidan dan mengandalkan kecepatan Arkhan Kaka, Riski Afrisal dan Nabil Ashura. Serangan balik selalu gagal karena Vietnam mengantisipasi dengan cara melanggar, resiko tersebut dipilih Vietnam walau harus banyak menerima kartu kuning. Tegang, membuat penulis berkali-kali melihat waktu yang terasa sangat lama. Seperti sudah melewati 10 menit padahal baru 2 menit. 

Waktu menunjukan menit ke-80, pemain Indonesia mulai berjatuhan dengan alasan kram. Pelatih Vietnam jengkel dan protes keras terhadap wasit, berbuah kartu merah untuk pelatih Vietnam Nguyen Quoc Tuan. Kartu merah dari pelatih Vietnam juga membuat anak asuhnya tidak bisa mengontrol emosi. 

Riski Afrisal mencoba mengulur waktu dengan membuang bola direspon dengan dorongan oleh Nguyen Cong Puong. Serentak pemain kedua tim dan suporter juga emosi melihat hal tersebut, lemparan dari sisi utara dan timur tribun menghujani pemain Vietnam. 

Hujan mulai turun, dan menit akan usai, namun semangat para penonton tidak usai. Tambahan waktu 5 menit, membuat penulis merespon "ADUH!". Tersisa menit-menit akhir penonton sudah bernyanyi "Champione.... Champione....Ooooo!". 

Sepak pojok terakhir untuk Vietnam, kiper Pham Dinh Hai ikut maju ke kotak pinalti. Bola dihalau, dan.... peluit panjang diikuti sorak dari penonton "JUARA!!! JUARA!!!". Berbagai respon dari pemain, ada yang berlari-lari kegirangan, ada yang menangis terharu, ada yang bersyukur. 

Seusai pertandingan, dan sebelum pemberian piala para pemain dan pelatih membuat lingkaran di tengah lapangan dan menyanyikan lagu Tanah Air. Bait pertama, "Tanah Air...Ku Tidak Kulupakan" langsung membuat merinding penulis, beberapa penonton lainnya juga ikut menangis. 

Setelahnya, pemain kembali memasuki lorong dan pangung mulai disiapkan panitia. Dalam persiapan yang kurang lebih 10 menit, penonton tetap memadati tribun menolak untuk pulang terlebih dahulu. Penonton terdiam hingga kemudian applause untuk Muhammad Iqbal Gwijangge yang menjadi pemain terbaik dalam turnamen. 

Penonton kembali bersorak kala piala kembali diangkat oleh Muhammad Iqbal Gwijangge yang juga menjadi kapten tim. Semakin terharu saat para pemain berputar ketiap sudut tribun, diikuti keluarga mereka yang hadir langsung di stadion. 

Semua penonton keluar stadion dengan suasana pesta akan kemenangan. Kemenangan ini untuk Indonesia, juga sebagai kado HUT ke-77 Republik Indonesia.

Bima Sakti pelatih timnas Indonesia U-16. Sumber : Instagram @pssi
Bima Sakti pelatih timnas Indonesia U-16. Sumber : Instagram @pssi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun