Mohon tunggu...
Ruth
Ruth Mohon Tunggu... profesional -

know me through my writings :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamulah Badai Itu

16 November 2014   14:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:41 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu kali aku sangat membenci badai
Dan menanyakan kenapa ia selalu datang
Datang dan menghancurkan dengan sempurna apa yang tadinya tenang dan bahagia
Tapi untukmu, untuk cintaku, tidak pernah kubiarkan menyerah bertahta satu kali pun.
Aku hadapi setiap badai yang datang, aku biarkan ia menghancurkanku dan aku tetap bertahan meski tanpa perisai.
kemudian perlahan aku tata kembali satu demi satu reruntuhan kehancuran, hingga utuh kembali.
Dan terus begitu, hingga mudah bagi sebuah badai untuk kembali datang, karena ia tau aku mampu.
Sampai suatu kali badai itu datang lagi, badai yang lebih menghancurkan dari semua yang pernah ada.
Kali ini kesanggupanku jauh dari kuatnya badai yang menghantam
Lalu aku mulai mencarimu..
Hingga kemudian aku mengingat-ingat kembali perjuanganku untuk bertahan dan aku temukan jawaban
Perlu waktu cukup lama sampai aku bisa menyadari
Kamu lah badai itu..
Yang tidak pernah ada untuk membangun kembali apa yang sudah hancur
Yang hanya membiarkan aku membangun sendiri setiap reruntuhan, untuk kemudian datang dan menghancurkannya lagi.
hingga aku harus memahami, bagaimana mungkin bisa bersatu dengan sebuah badai yang hanya mampu menghancurkan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun